Era New Media, Saat Tepat Benahi Kurikulum Jurnalistik

[www.uinsgd.ac.id] Tantangan media massa ke depan, kian tidak ringan. Bukan hanya problem sosial yang kian kompleks, tetapi juga imbas kemajuan teknologi komunikasi yang berkembang dengan pesat.  Itulah sebabnya, perguruan tinggi yang mencetak sumber daya manusia untuk dunia media, sudah semestinya membaca kecenderungan itu.

Kepala Perwakilan Bisnis Indonesia Wilayah Jabar, Hilman Hidayat mengungkapkan hal itu dalam diskusi bertajuk “Kompetensi Jurnalistik dalam Industri Media” di Ruang Ilmu Komunikasi, lantai III, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,  UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Kamis (13/12), seperti dilansir BandungOke

Kecenderungan itu, menurut Hilman, sudah saatnya disikapi secara tepat, khususnya oleh perguruan tinggi yang berkomitmen mencetak para jurnalis, dan pengelola media selama ini.

Satu di antaranya yang bisa dilakukan, jelas Hilman, dengan melakukan pembenahan kurikulum, yang diseuaikan dengan perkembangan zaman. Kompetensi lulusan Prodi Jurnalistik tak lagi cukup sekadar mampu menulis berita, tapi juga membutuhkan komptensi lain.

Kompetensi lain, di antaranya penguasaan bahasa asing, melek teknologi, regulasi, dan keahlian lain terkait new media. “Kemajuan teknologi berimbas besar pada industri media massa. Banyak tantangan yang mesti disikapi kalangan akademisi secara tepat. “Salah satunya,  ya itu tadi, melakukan pembenahan kurikulum,” tandas Hilman.

Hilman menambahkan, bisnis media saat ini sangat prospektif.  Terlebih bermunculannya media online yang saat ini mampu mendatangkan peluang ekonomi yang cukup tinggi. Investasi besar tersebar di situ. “Jadi jangan khawatir, jurnalistik adalah jurusan yang memiliki prospek cerah,” tandasnya. [BandungOke]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter