UINSGD.AC.ID (Kampus II) — Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar “ujian sidang kelulusan kesarjanaan jalur non skripsi” atas nama Roprop Latiefatul Millah, mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika yang berlangsung di Aula FTK, Senin (1/4/2024)
Hasil riset yang diujikan yakni artikel by research berjudul Profile Analysis of Students Problem-Solving Abilities on Impulse-Momentum Physics. Artikel penelitian ini ditulis di bawah bimbingan Dr. Adam Malik, M.Pd. dan Dr. Muhammad Minan Chusni, M.Pd.,Si. Juga dipublikasikan pada jurnal terakreditasi nasional, IJIS Edu: Indonesian Journal of Integrated Science Education. IJIS Edu diterbitkan oleh UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu. Saat ini IJIS Edu terakreditasi Sinta 2.
Selain artikel, Roprop juga melampirkan dua Scientific Research Paper unggulan yang menyabet medali perunggu dan perak pada Olimpiade Agama dan Sains (OASE) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada tahun 2021 (Space Pop-up Book: Digital Literacy Media Technology Innovations Integrated Pop-Up Book Learning Media and Religious Values) dengan bimbingan Rena Denya A., M.Si. dan 2023 (HAM-BOT: Holticulture and Agriculture Machine Robot).
Student Portofolio setebal 211 halaman, sebagai bahan pendukung sidang memuat banyak sertifikat dan penghargaan dan event-event akademik yang dilakoni Roprop, bahkan sejumlah event diselenggarakan oleh universitas-universitas ternama seperti Industrial Engineering Expo (Universitas Sumatra Utara 2023 sebagai juara pertama); Physics Festival Scientific Writing Competition (Universitas Andalas Padang 2022 sebagai juara tiga); LKTI Diploma Civil and Architecture Competitions (Universitas Dipenogoro 2022 sebagai juara tiga); Idea Pitch Competition FOA Summer School Program (IPB & Villanova University 2021 sebagai juara dua); Scientific Writing Competition of Chemistry Fun Days (UNPAD 2017 sebagai juara dua). Selain itu ia juga mengikuti beberapa international event diantaranya; The 3rd ASEAN-China Youth Leaders’ Summit tahun 2022; International Conference on Radioscience, Equatorial Atmospheric Science and Environment LAPAN BRIN and Kyoto tahun 2021; International Invention Competition for Young Moslem Scientist (meraih BUCA Special Award Turkey tahun 2021).
Sidang Kelulusan S1 non skripsi di atas dihadiri oleh Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. KH. Rosihon Anwar, M.Ag., Ketua Lembaga Penjamin Mutu, Prof. Dr. Ija Suntana, M.Ag., CLA. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, H. Fakry Hamdani, SS., M.Res., P.hD., sekaligus sebagai Pimpinan Sidang, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Prof. Dr. Hj. Hasniah, M.Si., sekaligus sebagai penguji 1, Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Dr. Yudha Satya Perkasa, M.Si. sekaligus sebagai penguji 2 dan Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Irawan, M. Hum., sebagai Sekretaris Sidang dan pengusul.
Dalam amanatnya, Rektor menyampaikan bahwa Peraturan Rektor Tentang Tugas Akhir Jenjang Pendidikan Strata Satu (s1) di lingkungan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati tahun 2020 Pasal 2 dapat berbentuk artikel pada jurnal nasional, “Ini dimaksudkan sebagai alternatif percepatan kelulusan,” tegasnya.
Akan tetapi Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan menerjemahkan lebih daripada itu yakni sebagai bentuk pendorong peraihan prestasi akademik mahasiswa. “Ini sangat bagus! Maksudnya meskipun bahan uji berupa artikel yang dipublikasikan cukup di Jurnal terindeks Sinta 4, yang itu berarti skil kepenulisan dari mahasiswa sudah tercapai tetapi jangan lupa skil riset, terutama metodologi penelitian juga harus tercapai dengan baik,” tandasnya.
Kemampuan menulis artikel itu penting tetapi kemampuan meneliti juga jauh lebih penting. Saudari Roprop kecuali membuktikan telah memiliki kemampuan menulis juga telah mampu menunjukkan kemampuan meneliti. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah kejuaraan penelitian yang telah ia ikuti dan lampiran data dan teknik pengumpulan datanya benar-benar meyakinkan.
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan disela-sela memimpin persidangan mengatakan bahwa dukungan portofolio research paper yang tebalnya mencapai 211 halaman dengan sistematika penyajian seperti ini dan pola persidangan model ini mirip ujian kelulusan mahasiswa level sarjana di universitas-universitas di Australia atau di negara-negara Anglo-Saxon lainnya.
H. Fakry menghimbau kepada Roprop yang berasal dari Garut ini untuk segera mempersiapkan studi lanjut ke S2 ke luar negeri, mengingat presentasi artikel yang disajikan dalam Bahasa Inggris sudah menunjukkan kemampuan Bahasa Inggris. “Selain itu skor TOEFA (sejenis Toefl) 477 sudah mendekati 500. Insyaallah saya sebagai Dekan akan memfasilitasi Sdri Roprop untuk Studi lanjut ke Australia minimal membantu mencarikan dosen pembimbing akademik di sana,” jelasnya.
Prof Hasniah saat menguji menyampaikan usulan bahwa kegiatan ini perlu dilanjutkan terutama untuk menjaring mahasiswa-mahasiswa yang pinter aktif, berprestasi dan cara berpikirnya agak out of the box. Umumnya tipe-tipe mahasiswa seperti ini lebih aktif dalam berorganisasi maupun penelitian, namun kurang fokus menempuh skripsi karena prosesnya terlalu birokratis dan kurang banyak menemukan tantangan.
“Saya juga mengusulkan sebaiknya kegiatan seperti ini bukan berupa persidangan tetapi lebih berupa promosi. Bagaimanapun juga artikel yang sudah dipublikasikan telah melalui blind review yang cukup ketat maka tidak perlu diuji ulang secara ketat cukup dipromosikan atau dipresentasikan proses-prosesnya terutama dalam pengumpulan data dan substansi risetnya.”
Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Irawan ketika dikonfirmasi mengatakan “Saya sebagai pengusul persidangan ini memandang bahwa karya-karya, prestasi dan kegiatan akademik Roprop ini melebihi mahasiswa pada umumnya yang menempuh skripsi. Proses penelitian dan penulisan laporan penelitian dalam bentuk skripsi sudah seperti kitab suci. Sehingga pada saat mahasiswa diberi saran dengan basis perspektif riset yang sedikit berbeda mereka enggan menerimanya.”
Misal, jumlah halaman dalam skripsi tidak perlu terlalu banyak oleh karena buang tulisan dan kutipan-kutipan yang tidak perlu seperti banyaknya definisi yang mereka kutip. Mereka umumnya menjawab “Pak format seperti ini sudah dari dulu berjalan”. Kami melihat bahwa skripsi mahasiswa kakak-kakak kami yang ada di perpus memang sudah seperti ini sehingga tidak bisa diubah,” paparnya.
Menurutnya tugas akhir dalam bentuk lain selain skripsi seperti artikel yang terbit di jurnal terakreditasi nasional perlu sesegera mungkin diterapkan terutama di Fakultas Tarbiyah ini. “Riset-riset mahasiswa lebih to the point dan simple, namun substansi riset nya tidak hilang. Bahkan proses persidangan akademik seperti ini lebih fokus bahkan beberapa pertanyaan dan tanggapan penguji sangat detil,” tuturnya.
Dr Yudha Satria penguji 2 misalnya menanggapi bahwa real problem research harus ajeg. Andaikan penelitian ini dilanjutkan akan mendobrak pembelajaran fisika yang selama ini dianggap kurang menyenangkan menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Dr. Amelia sebagai penguji memberikan saran sebaiknya pertanyaan tentang pemilihan helm yang digunakan responden diberikan setelah siswa memahami konsep impulse dan momentum. “Intinya sidang, promosi, asesmen untuk kelulusan non skripsi ini bisa jauh lebih serius, namun lebih sederhana dibanding dengan ujian skripsi asal kita bisa memanejnya dengan baik,” pungkasnya.