Dirjen Pendis Buka Short Course Peningkatan Mutu Dosen: Jadilah Pembelajar untuk Pemilik Masa Depan

(UINSGD.AC.ID) — Sebanyak 160 dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengikuti Short Course Peningkatan Mutu Dosen yang dibuka oleh Dirjen Pendis, Prof M. Ali Ramdhani di Grand Mercure Bandung sejak Minggu-Selasa (1-3/10/2023).

Dalam pemaparannya, Kang Dhani sapaan akrabnya menjelaskan teknologi merupakan unsur yang memberikan pengaruh besar dalam perkembangan peradaban manusia, termasuk memberikan pengaruh signifikan dalam bidang pendidikan.

Salah satu teknologi yang menjadi perhatian dan mengalami perkembangan yang pesat pada saat ini adalah Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI). Secara umum, AI merujuk pada aplikasi komputer yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia, termasuk kemampuan pengambilan keputusan, logika, dan karakteristik kecerdasan lainnya.

“Implementasi AI pada saat ini, memiliki peran signifikasi dan substantif dalam memudahkan berbagai aktivitas kehidupan manusia, termasuk di bidang pendidikan,” tegasnya.

“Tema perkembangan AI menjadi salah satu fokus bahasan pada kegiatan yang pada malam ini saya hadiri, yakni Short Course Peningkatan Mutu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang pesertanya terdiri dari pimpinan fakultas dan tenaga pendidik atau dosen,” tandasnya.

“Pada pembukaan kegiatan ini, saya diminta sebagai keynote speaker untuk memantik diskusi mengenai AI dalam pendidikan Islam,” jelasnya.

Hadir pada kegiatan ini, Sekretaris Ditjen Pendis Prof Rohmat Mulyana, Direktur Diktis Prof Ahmad Inung, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof Rosihon Anwar, para Wakil Rektor, Ketua Lembaga, dan para Dekan.

Bahasan mengenai domain dan ruang lingkup perkembangan AI dalam bidang pendidikan menjadi awal paparannya.

Selanjutnya, diuraikan dan demostrasi beberapa aplikasi pembelajaran yang didukung AI, yang sudah umum digunakan seperti meeting.ai, duolingo, ChatGPT, Bard, Canvas, ELSA, QuillBor, Microsoft Designer, gramarly, beautiful.ai, dan Google.

“Saya berharap, para pendidik memahami berbagai perkembangan dan pemanfaatan AI pada bidang pendidikan, termasuk antisipasi dampak buruk atas implementasi AI dalam bidang pendidikan,” paparnya.

Saking pentingnya penekanan untuk terus belajar,”Orang terpelajar adalah pemilik masa lalu, sedangkan orang yang terus belajar (pembelajar), ia adalah pemilik masa depan,” jelasnya.

Para pengelola dan pelaku pendidikan untuk terus melakukan adaptasi terhadap perkembangan zaman, yang saat ini berbasis pada perkembangan Teknologi Informasi.

Sungguh penting melakukan ikhtiar ini secara maksimal, agar pendidikan kita mampu menyiapkan peserta didik berada pada poros kemajuan, tanpa mengabaikan aspek pembentukan soft skill, terutama akhlak karimah. Dengan mengusung satu tagline-nya adalah “Mencintai pendidikan dengan riang dan gembira,” tuturnya.

Kehadiran berbagai teknologi informasi, tentunya, dapat dimanfaatkan untuk melakukan akselerasi pendidikan. Serbuan berbagai aplikasi berbasis Artificial Intellegence, seperti chatgpt, google bard, Quilbot, grammarly, dll “tidak harus dihindari, namun harus dikenali, diakrabi, dan bahkan jika memungkinkan menjadi expert pada satu atau dua aplikasi,” ujarnya.

Karenanya, para dosen dan tenaga kependidikan harus terus meningkatkan kompetensinya dalam aspek literasi digital, agar mampu memaksimalkan kebermanfaatannya dan meminimalisir dampak negatifnya. “Jadilah orang-orang yang terus mau belajar, karena pada dasarnya dalam Islam belajar itu tidak mengenal batas ruang dan waktu, long life education”, tegasnya.

Dosen seyogyanya menjadikan dirinya sebagai “role model”, agar semangat dan etos belajar dan berkarya dapat dijadikan tauladan bagi peserta didiknya.

Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Rosihon Anwar menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dirjen Pendis yang bersedia hadir dalam peningkatan mutu dosen.

“Saya atas nama pribadi dan lembaga mengucapkan terimakasih atas bimbingan dan arahan Pak Dirjen, Sesdirjen, Direktur diktis. Alhamdulillah UIN Bandung meraih beberapa penghargaan. Semenjak saya di lantik 11 Agustus 2023, telah ada beberapa penghargaan, salah satunya akreditasi PAI Unggul, Jurnal Khazanah Hukum terindeks Scopus.dll. Mudah-mudahan dengan adanya short course ini diharapkan dapat ikut andil dalam peningkatan mutu dosen,” paparnya.

Salah satu program prioritas UIN Bandung memang peningkatan kapasitas SDM, dosen. Tentu saja dalam rangka menghadapi sergapan teknologi yang terus memperlihatkan taringnya.

“Amanat dari Pak Dirjen, UIN Bandung harus terus belajar dan berinovasi jika ingin merengkuh masa depan. Pak Dir memberikan pencerahan terkait penguatan moderasi beragama di UIN Bandung. Ini juga merupakan program prioritas UIN Bandung,” jelasnya.

Dekan FTK Fakry Hamdani, Ph.D. menjelaskan urgennya peningkatan kompetensi bagi dosennya, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Caranya dengan menyelenggarakan Short Course sebagai ikhtiar untuk refreshment, up grade, dan up skill bagi dosen-dosennya.

“Acara workshop ini merupakan refleksi dari analisis kebutuhan di FTK untuk mengimbangi arah pendidikan saat ini. Harapannya, individual selalu merespon semua perubahan dengan konsep adapt, adopt, develop, commit (AADC). Dalam acara ini juga, Dekan meluncurkan slogan: Bahagia Bersama FTK, karena manusia dapat menularkan emosi positif melalui pendidikan,” pungkasnya.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *