UINSGD.AC.ID (Humas) — Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Pelatihan Pencegahan Kekerasan berbasis Gender dan Konseling untuk Satgas PPKS dan Gender Focal Point yang berlangsung di Gedung Lecture Hall, Kamis (7/11/2024).
Dengan menghadirkan dua narasumber: Dr. Istiadah, MA, Ketua PSGA UIN Malang dan Gusriyeni, S. PSi., psikolog Klinik Teratai PKBI Jawa Barat yang dibuka secara resmi oleh Ketua LP2M UIN SGD Bandung Dr. Setia Gumilar, M.Si yang mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya bersama menciptakan kampus bebas dari kekerasan.
Menurutnya, ikhtiar bersama ini menjadi aspek penting dalam proses menciptakan kampus yang aman dari berbagai tindak kekerasan seksual. Caranya dengan membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS)
Dengan berbagai prosesnya, mulai dari perekrutan dan assesment calon satgas, Satgas PPKS UIN Sunan Gunung Djati Bandung telah disahkan pertengahan Oktober 2024 ini.
Salah satu tugas dari Satgas adalah memastikan proses dan strategi pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual di kampus berjalan dengan baik, “sehingga mewujudkan penambahan pengetahuan, pemahaman dan tertanganinya berbagai tindak kekerasan di kampus,” tegasnya.
Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN SGD Bandung Irma Riyani, mengapresiasi dukungan yang diberikan Rektor atas terbentuknya Satgas PPKS dan Gender focal point. Langkah cepat dilakukan oleh Kepala PSGA pasca penandatanganan Satgas yakni dengan melakukan kegiatan Pelatihan Pencegahan Kekerasan Seksual berbasis gender dan konseling terutama pada First Psychological Aid (FPA).
“Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan kesamaan persepsi terkait pemahaman gender dan mengetahui skill dalam penanganan pertama korban kekerasan yang melapor,” jelasnya.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para personil Satgas mengetahui dan memahami prosedural bagaimana tahapan dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di kampus.
Dengan terbentuknya Satgas PPKS ini, semoga civitas akademika UIN SGD Bandung semakin aware akan berbagai kemungkinan kekerasan dan menghindarinya, serta tahu ke mana harus melapor bila terjadi potensi kekerasan. “Harapannya, UIN Bandung bisa terbebas dari berbagai tindak kekerasan seksual. Mari jaga bersama kampus ini agar aman dalam menjalankan proses pembelajaran bagi semua,” pungkasnya.