Cetak Entrepreneur Muslim, UIN Sunan Gunung Djati Bandung Gelar Pelatihan Kewirausahaan Mahasiswa Tingkat Universitas

UINSGD.AC.ID (Humas) — Sebanyak 105 peserta mengikuti Pelatihan Kewirausahaan Mahasiswa Tingkat Universitas bertajuk Membentuk Jiwa Entrepreneur yang Berkarakter, Kompetitif dan Inovatif di Era Digitalisasi yang digelar Bagian Kemahasiswaan dan Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Shakti Hotel, Selasa (10/12/2024)

Drs. Cucu Sutara, MM (Wakil Ketua Kadin Indonesia sekaligus Ketua IKA UIN Bandung), Nandang Komara, (Praktisi, Pemilik N2N Busana Muslim), Irman (Praktisi, Pengusaha Nasi Liwet Instant 1001 Garut), Pendi Yusup Muhtar Effendi (Penggiat UMKM Indonesia), tampil menjadi narasumber pelatihan yang dipandu oleh Dr R. Yuli Ahmad Hambali, M.Hum., Drs. Idad Suhada, M.Pd.

Pelatihan yang disiapkan untuk mencetak pengusaha muda di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini dibuka oleh Kepala Biro A2KK, Dr. Drs. H. Nur Arifin, M.Pd.

Dalam sambutannya, Dr. Arifin mengajak mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk menjadikan dunia kewirausahaan sebagai pilihan dalam menjalani hidup dan memberikan motivasi kepada para mahasiswa, calon pengusaha muda agar mulai berwirausaha, sehingga terlahir kaum intelektual muslim mandiri dan entrepreneur muslim sejati.

Kita ketahui bersama Rasulullah SAW adalah teladan umat Islam dalam berbisnis. “Karena sikap sederhana, dermawan, kejujuran dan amanahnya dalam menjalankan berdagang secara profesional mendapatkan gelar Al-Amin dari masyarakat. Dengan membangun branding yang baik inilah Rasul menjadi wirausahawan yang sukses dan harus kita dijadikan teladan dalam berbisnis,” tegasnya.

Kepala Biro berpesan kepada calon pengusaha muda ini untuk konsisten membangun kepercayaan, selalu berpegang teguh pada nilai-nilai Al-Quran, “Jangan lupa hindari praktik riba. Oleh karena itu, guna kesempatan ini untuk belajar, mencari ilmu, menambah wawasan dari para pembicara yang luar bisa. Terima kasih kepada Bagian Kemahasiswaan yang menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan,” jelasnya.

Mengawali pemaparannya, IKA UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini menegaskan pentingnya umat Islam menjadi kaya, dermawan, rajin sedekah, infak, berbagi. Salah satu caranya dengan berbisnis. “Sembilan dari sepuluh pintu rejeki ada dalam perdagangan,” tandasnya.

Menurutnya, untuk menjadi orang sukses dalam berbisnis harus memiliki kemauan yang tinggi, sungguh-sungguh, pantang menyerah, terus belajar dari kegagalan. “Saya meyakinkan semua mahasiswa yang hadir di pelatihan ini memiliki peluang yang sama untuk menjadi pengusaha sukses, dengan memiliki tiga karakter mental yang kuat, memiliki fesyen dan berintegritas karena sikap ini, buktinya banyak yang melakukan pelanggaran. Dengan berkarakter, terus berkompetisi dan dalam melakukan inovasi dapat melahirkan wirausahawan muslim yang sukses dan seorang entrepreneur sejati,” jelasnya.

Nanang menegaskan pentingnya memiliki mental entrepreneur. Dalam berwirausaha, kita perlu menekankan penerapan 3 prinsip fundamental. Pertama, integritas yang bisa dilihat dari sikap kejujuran, keteguhan dalam memegang janji. “Tidak hanya cerdas dalam IQ, tapi kuat secara Spiritual Quotient (SQ),” bebernya.

Kedua, profesionalisme harus sesuai keahlian, disiplin dan pengetahuan yang bermanfaat dalam menyelesaikan setiap tugas. Dengan begitu Intelligent Quotient (IQ) jadi penting. Ketiga, entrepreneurship yang sangat erat dengan Emotional Quotient (EQ) yang dimiliki seseorang.

Untuk perjalanan N2N yang baru launching pada 14 September 2024 berusaha menghadirkan segala kebutuhan muslim dan muslimah mulai dari kerudung, busana pria dan wanita diproduksi N2N. Memang, produknya tidak terlalu menekankan pada model karena N2N lebih memfokuskan diri ke fitting dan silhoutenya.

Irman, menjelaskan tentang beras seribu satu awalnya didirikan oleh H. Dedi mulyadi pada tahun 1975 di Garut. Nama 1001 memiliki filosofi “Sesuatu yang baik dan mendekati kesempurnaan, yang seperti itu biasanya langka, diantara seribu tukang beras cuma ada satu yang istimewa.”

Beras yang biasa dijual satu kilo Rp.14.000 dengan kreativitas, inovasi bisa dijual seperempat Rp.25.000. “Ayo lakukan inovasi, awali dari hal-hal yang dianggap kecil, padahal berdampak besar karena setiap orang pasti butuh beras untuk makan,” tuturnya.

Bagi Pendi, yang penting ada ruang kekuatan entrepreneurship pada ruang eksistensi, karya, pengakuan dan penghargaan. Kehadiran mahasiswa sebagai kelas menengah dengan priviledge khusus mulai dari akses pengetahuan, skill, sampai sumberdaya harus menjadi pertimbangan modalitas bagi pengembangan entrepreneurship di kalangan mahasiswa.

“Yang membedakan mahasiswa dengan kelompok sosial lain, pemuda, santri, wanita adalah tingkat literasinya dari segi pengetahuan, keterampilan, jaringan, sampai pemanfaatan teknologi. Entrepreneurship di kalangan mahasiswa harus didorong pada model khusus yang melebihi kelompok sosial lainnya, sehingga dapat melahirkan pengusaha muda muslim,” paparnya.

Kunci meraih kesuksesan dalam berbisnis itu calistung. “Baca potensi yang dimilikinya. Tulis perencanaannya. Hitung modalnya. Jangan lupa upgrade diri dengan baca, diskusi, jejaring, tingkatkan literasi teknologi, konsistensi dalam melakukan bisnis agar jadi pengusaha muslim,” pesannya.

Ketua Tim Kerja Bagian Kemahasiswaan dan Alumni, H Wawan Gunawan, MM menyampaikan pelatihan kewirausahaan ini dilaksankan selama satu yang diikuti oleh 105 mahasiswa. Sebelumnya dilakukan pendaftaran secara online dari tangal 18-24 November 2024, seleksi 25-28 November 2024 dan pengumuman pada tanggal 29 November 2024.

“Kegiatan kewirausahaan setiap tahun dilakukan. Alhamdulillah untuk tahun ini beda dengan tahun sebelumnya melibatkan Ormawa intra, tapi hari ini tidak dan hanya melibatkan penguasa muda di UIN Bandung yang mewakili seluruh Fakultas dan membawa produknya pada pelatihan kewirausahaan,” paparnya.

Tujuannya, agar terlahir pengusaha muda di kampus, “Pelatihan kewirausahaan ini sebagai langkah implementatif perguruan tinggi dalam meningkatkan pembinaan kewirausahaan mahasiswa sebagai peluang karier dimasa mendatang,” pungkasnya.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *