Kolaborasi penelitian antara mahasiswa, alumni, dan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung berhasil membuat terobosan untuk membantu dalam pencegahan penyebaran virus corona yang melanda Indonesia.
Tim berhasil membuat tiga buah inovasi teknologi secara otomatis, yaitu dispenser hand sanitizer, disinfectant chamber (bilik disinfectant), dan prototipe ventilator yang sangat dibutuhkan oleh pasien medis.
Tim dipimpin oleh Mada Sanjaya W.S sebagai dosen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN SGD, yang beranggotakan Adhitya Rizaldi, Dyah Anggraeni, dan Rizki Multajam, berhasil membuat tiga buah inovasi teknologi secara otomatis. “Ya, semua alat karya UIN SGD ini sangat dibutuhkan oleh pasien medis,” kata Mada Sanjaya W.S. saat dihubungi, Jumat, 3 April 2020, didampingi Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Hasniah Aliah.
Prinsip kerja dispenser hand sanitizer otomatis, kata Mada, adalah memanfaatkan sensor ultrasonic yang dapat mendeteksi lengan pada jarak tertentu. Sehingga tanpa menyentuh atau menekan alat tersebut, secara otomatis dispenser itu dapat memancarkan cairan sanitizer.
Terobosan kedua, berupa disinfectant chamber otomatis atau yang lebih dikenal dengan bilik disinfektan. “Berbeda dengan bilik disinfektan yang telah ada, dalam karya ini tidak menggunakan sistem spray, tetapi menggunakan sistem pengkabut ultrasonic,” jelasnya.
Sedangkan terobosan ketiga, berupa low cost ventilator sebagai alat bantu pernafasan yang sangat dibutuhkan oleh pasien medis. “Meski diperlukan pengujian lebih lanjut, ventilator ini dapat menghasilkan sistem pompa udara secara periodik. Alat ini sangat berpotensi untuk digunakan sebagai alat bantu pernafasan pasien medis,” ungkapnya.
Hasniah Aliah mengatakan, sangat mengapresiasi atas kolaborasi penelitian dosen, alumni, dan mahasiswa yang menghasilkan tiga karya inovasi ini. “Pokoknya pihak dekan sangat mengapresiasi karya Pak Mada ini. Alat ini dapat menjadi salah satu upaya untuk menekan penyebaran Covid-19, khususnya di lingkungan UIN SGD Bandung,” kata Hasniah.
Oleh karena itu, dukungan dari semua pihak menjadi sangat penting dalam membuat karya inovasi dan penelitian berkelanjutan untuk kepentingan keumatan, kebangsaan dan kenegaraan,” katanya.
Sumber, Pikiran Rakyat 3 April 2020, 13:59 WIB