Cegah Penyebaran Virus Corona, UIN SGD Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Klinik Pratama Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung bekerjasama dengan Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Bagian Umum melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan di seluruh gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung dalam rangka mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si didampingi Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Dr. H. Tedi Priatna, M.Ag., Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. H. Ah. Fathonih, M.Ag, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Kelembagaan, Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si., mengungkapkan penyemprotan disinfektan di lingkungan UIN SGD Bandung dari Kampus I, 2 sampai 3 ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran tentang kebijakan akademik dan non-akademik UIN SGD Bandung terkait pencegahan virus Corona.

“Ini menjadi salah satu ikhtiar yang dilakukan lembaga dalam mencegah virus corona. Penyemprotan disinfektan di seluruh gedung kampus 1, 2 dan 3 UIN SGD Bandung dilakukan oleh Klinik Pratama bekerjasama dengan Saintek yang didukung penuh oleh Bagian Umum,” tegasnya.

Rektor menyampaikan terima kasih kepada seluruh petugas yang melakukan penyemprotan disinfektan, “Sinergi antar unit, fakultas akan terus kami lakukan.Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan kita agar terhindar dari Covid yang sedang kita hadapi. Mudah-mudahan kedepannya, ikhtiar penyemprotan disinfektan dapatkan dilakukan bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota Bandung, aparat Kepolisian, Dinas Kesehatan secara berkala,” jelasnya.

Ketua Klinik Pratama, Dr. Hamzah Turmudi, M.Si., didampingi Sekretaris, Dr. Didi Sumardi, M.Ag., menuturkan sesuai arahan dari pimpinan upaya melakukan penyemprotan desinfektan dapat dilaksanakan.

“Alhamdulillah setelah mendapatkan arahan, bimbingan dari Rektorat, terus melakukan koordinasi dengan Saintek dan mendapatkan support penuh dari Umum, akhirnya usaha pembersihan dan pencegahan dari segala virus, bakteri dilakukan,” paparnya.

Menurutnya, desinfektan merupakan bahan kimia/ pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi/ pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh/menurunkan jumlah mikroorganisme/kuman penyakit lainnya.

“Memang terdapat beragam jenis desinfektan yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan.Salah satunya desinfektan yang digunakan untuk membersihkan ruangan,” ujarnya.

Mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam penanggulangan dan penyemprotan Covid 19) itu dengan menggunakan empat mesin alat penyemprot merk Swan Hand Sprayer SL 15 dengan isi bahan cairan Disinfectant TH4 Plus oleh 10 petugas.

“Untuk itu, kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bagian Umum, Pa Fathujaman dan Pa Eddy yang telah mensupport penyemprotan ini dengan menerjunkan 10 pasukan dibawah komando Pa Bima yang dimulai dari Klinik, dilanjutkan ke gedung Rektorat, Fakultas sampai kampus 2. Semoga menjadi amal baik dan dibalas oleh Allah SWT dalam meningkatkan kewaspadaan atas menyebar virus corona,” tandasnya.

Pada umumnya, cairan disinfektan banyak ditemukan dalam produk pembersih lantai, dapur, dan rumah tangga lainnya.

“Setelah berkonsultasi dengan Saintek, dr. Mery, apoteker Bu Hanna dan asisten apoteker Pa Diki, peracikan obat dari bahan-bahan produk pembersih kerak dan pemutih yang mengandung alkohol kita gunakan untuk penyemprotan,” tuturnya.

Kepala Bagian Umum, Drs. H. Fathujaman, M.Ag didampingi Kepala Sub Bagian Rumah Tangga, H. Edy Fuady, M.Pd, menambah upaya mengantisipasi penyebaran wabah virus Corona di lingkungan UIN SGD Bandung, pembersihan dan penyemprotan disinfektan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.

“Mohon dukungan dan doanya dari civitas akademika agar kedepan tidak hanya penyemprotan, penyediaan hand sanitizer produk Saintek di setiap ruangan yang dapat kita lakukan secara rutin. Juga dapat dipasang alat scanner untuk pendeteksi suhu tubuh sebagai salah satu indikasi adanya penularan virus corona,” pungkasnya.

Sumber, Monitor 20 Maret 2020

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *