[www.uinsgd.ac.id] Setelah tahap pengumuman kelulusan calon mahasiswa baru UIN Bandung pada 4 Agustus lalu, tahap berikutnya yang mesti dilakukan yakni tes kesehatan dan tes urine. Kedua tes tersebut diperlukan guna melengkapi syarat pemberkasan sebelum pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan pada 27-30 Agustus mendatang. Tes kesehatan dilaksanakan selama 10 hari dengan jadwal satu fakultas per hari terhitung sejak 15-24 Agustus bertempat di Gedung Anwar Musaddad, UIN Bandung.
Kasubag Humas Rohman Setiaman menuturkan, selain sebagai syarat pemberkasan, diadakannya tes urine bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal negatif seperti terindikasinya penggunaan narkoba di kalangan mahasiswa UIN Bandung. Mahasiswa diharapkan sadar akan hal tersebut dan sudah seharusnya dihindari sejak awal. Ia pun berharap, seluruh calon mahasiswa baru hadir saat pelaksanaan tes kesehatan dan tes urine.
“Jika ada yang berhalangan hadir, biasanya di hari terakhir akan ada tes kesehatan dan tes urine yang diperuntukkan bagi seluruh fakultas,” tuturnya saat ditemui di Gedung Al Jamiah, UIN Bandung, Kamis (16/8/2018).
Dalam pelaksanaan tes kesehatan dan tes urine, pihak kampus mengerahkan petugas tender dari Bio Tamma untuk melakukan pemeriksaan urine terkait positif atau tidaknya calon mahasiswa baru dari narkoba. Selain petugas tender, petugas Poliklinik UIN pun turut membantu jalannya tes kesehatan seperti pengecekan tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan.
Tes kesehatan dan tes urine tahun akademik 2018/2019 berjalan lancar seperti tahun sebelumnya. Selain mengikuti kedua tes tersebut, calon mahasiswa baru diharapkan dapat memenuhi seluruh rangkaian dan syarat pemberkasan yang sudah ditentukan.
Ketua Pelaksana Adon Nasrullah mengatakan, mahasiswa harus menghindari narkoba baik di lingkungan kampus maupun lingkungan masyarakat. “Sekarang ini, narkoba memang sudah marak. Bukan hanya digunakan orang dewasa, namun juga remaja dan seterusnya. Untuk itu, tes urine perlu dilakukan supaya calon mahasiswa baru UIN Bandung memang mahasiswa yang bebas narkoba.” tutup Adon. (Afiffah Rahmah Nurdifa, Reta Amaliyah Shafitri/Jurnalposmedia)
