UIN SGD Berikan Gelar Doktor HC Pada Gubernur Jabar

[www.uinsgd.ac.id] Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, SH., M.Hum. memberikan Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) dalam bidang Ketatanegaraan Islam (Siyasah Syariyyah) kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang dikukuhkan di Auditorium Utama UIN SGD Bandung, Kamis (17/7).

Penyerahan gelar itu dipromotori oleh Prof. Dr. H. Juhaya S. Praja (UIN SGD Bandung), co-promotornya terdiri dari; Prof. Dr. Dede Rosyada, MA (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Prof. Dr. Oyo Sunaryo Mukhlas, M.Si dan Prof. Dr. H. Moh. Najib, M.Ag (UIN SGD Bandung). 

Menurut Rektor, Gubernur Jabar merupakan putra terbaik Jabar. Gelar doktor kehormatan ini sudah mendapatkan pertimbangan dari senat serta promotor. “Gelar doktor dalam bidang ketatanegaraan islam menjawab bahwa Aquran lah yang pertama memberi kepada ilmu pengetahuan,” paparnya.

Gelar itu, kata Rektor, merupakan wujud perhatian yang riil dari UIN SGD terhadap pemerintah Provinsi Jabar. Ia berharap, pembangunan di Jabar terus dilakukan dalam konsep syariah agar agama dan pengelolaan negara selalu terjaga.

“Semoga pemberian doktor ini memberikan semangat baru dalam mengemban amanahnya. Semoga Jawa Barat menjado provinsi termaju di negara Republik Indonesia ini,” katanya.

Dalam orasinya bertajuk “Transformasi Paradigma Tata Kelola Pemerintahan Menuju Masyarakat Madani Berdaya Saing Tinggi,” Gubernur Jabar menyampaikan tranformasi paradigma merupakan perbaikan cara pandang dan sikap untuk melahirkan percepatan perbaikan kualitas tanpa melakukan perubahan secara drastis.

Gubernur Jabar menjelaskan, transformasi paradigma tata kelola pemerintahan merupakan bagian dari ikhtiar meretas jalan menuju tatanan masyarakat madani dengan daya saing tinggi.

“Tatanan masyarakat madani memiliki empat dimensi yakni nilai dan karakter, keseimbangan duniawi dan ukhrowi, kesejahteraan, dan harmoni alam-manusia,” katanya.

Bagi Prof. Dr. Dede Rosyada mengatakan Ahmad Heryawan selaku Gubernur Jabar menguasai konsep ketatanegaraan Islam dan berhasil menerapkannya dalam pemerintahan Provinsi Jabar secara baik.

“Keluarbiasaan promovensus pada kepiawaiannya mengomunikasi Siyasah Syari’iyyah dalam bahasa rakyat,” tegasnya  yang menekankan kunci keberhasilan Ahmad Heryawan dalam memimpin Jabar.

Ahmad Heryawan selaku Gubernur berhasil mempraktikkan nilai-nilai dalam pemerintahan Islam secara baik, tanpa benturan apapun sehingga hasilnya dinikmati seluruh warga Jabar tanpa kecuali.

“Kami sangat mengapresiasi promovendus dalam menyusun kebijakan dalam memimpin Provinsi Jawa Barat,” paparnya.

Untuk memberi contoh keberhasilan Gubernur Jabar yang berani menggelar program kerja kreatif berupa penyaluran bantuan besar-besaran bidang pendidikan sebagai sektor prioritas program Pemprov Jabar.

Prof. Dede menjelaskan bantuan bidang pendidikan bukan cuma diberikan kepada institusi di bawah melingkupi pemerintah daerah. Oleh karena itu, pelaksanaan kebijakan Gubernur Ahmad Heryawan dilaksanakan berdasar peraturan yang berlaku.

“Promovendus melaksanakan kebijakannya secara berani tanpa melanggar koridor hukum. Karenanya, Provinsi Jabar mampu meraih status WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dalam bidang pengelolaan keuangan,” pungkasnya.

Dalam catatan sejarah UIN SGD Bandung sudah empat kali memberikan Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) kepada tokoh yang berjasa atas prestasinya. Pertama, Dr. KH. M. Shalahuddin Sanusi, Drs., mantan Rektor IAIN SGD Bandung periode 1973-1977. Kedua, Prof. Dr. (CH) KH. Acep Djazuli, Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung. Ketiga, A. Helmy Faishal Zain, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT). Keempat, Ahmad Heryawan, Gubernur Jabar. []

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter