Saintek Festival Kenalkan Teknologi, Budaya dan Bangsa

[www.uinsgd.ac.id] Senat Fakultas Sain dan Teknologi gelar karnaval saintek pada Kamis 2/10/2014. Ini merupakan agenda tahunan yang diawali dengan pawai dari depan Gedung Rektorat menuju Student Centre (SC) UIN SGD Bandung (bagian belakang kampus). Dilanjut dengan berbagai perlombaan yang diikuti oleh semua jurusan dari Fakultas Sain dan Teknologi. (Foto: Dede lukman hakim)

SUAKAONLINE.COM — Senat Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) mengadakan seminar dalam rangkaian Semarak Scinetech Festival V dengan mengangkat tema “Wonderful culture to be wonderful Indonesia” di Auditorium UIN SGD Bandung Kamis, (2/10/2014).

Dua pembicara, Wawan Gunawan seorang budayawan memaparkan hubungan sains teknologi dengan kebudayaan, sementara Herman Sujito, Wakil Bupati Bekasi menjelaskan kemajuan teknologi dan kemajuan bangsa.

Hubungan sains teknologi dengan kebudayaan menurut Wawan dapat dilihat dari dinamika kebudayaan. Teknologi sehari-hari yang kita gunakan kini menjadi sebuah kebutuhan primer yang tidak bisa luput darinya.

“Contohnya saja komunikasi kini menjadi pergeseran, komunikasi bukan sebatas untuk menjalin silaturahmi tetapi untuk memaksimalkan teknologi (telepon gengam) yang kita miliki melalui berbagai aplikasinya (BBM, WhatsUp, Twitter, Facebook dll),” jelas Wawan.

Sehingga, menurut Wawan, kecenderungan seseorang untuk menjadi konsumtif mulai tumbuh. Bangsa kita masih dikenal sebagai bangsa pengguna, bukan sebagai pembuat teknologi.

 Lebih jauh, teknologi disebut-sebut dapat mengubah pola hidup seseorang dari bangun tidur hingga esok harinya.  Harus sebijak mungkin menggunakan teknologi agar tidak menjadi zat adiktif yang merusak.

Sementara itu, Staf Ahli Pemerintah Kabupaten Bekasi Herman Sujito, menjelaskan hal-hal yang dapat mendorong kemajuan ilmu teknologi tentu dengan tujuan yang bermanfaat.

Ada empat faktor pendorong kemajuan yaitu, tersedianya sumber daya manusia yang mumpuni lalu adanya sebuah kesadaran untuk melakukan penelitian terhadap fenomena yang ada. Tetapi faktor sosial, politik dan budaya merupakan hal yang tidak bisa dilewatkan untuk mendorong seseorang dalam menggali keilmuannya.

Terakhir yang tidak kalah penting adanya dukungan dari pemerintah. “Ilmu teknologi hanya sebagai sarana bukan sebagai tujuan, oleh karena itu ilmu teknologi harus dikuasi betul untuk menggali potensi-potensi yang ada di sekitar kita, pungkasnya. [Ratu Arti Wulan Sari/Adi Permana/Suaka]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *