Mengapa Blogging Menjadi Bagian dari Skill Jurnalis Online?

Apa yang pertama kali terpikir di benak Anda ketika mendengar kata jurnalistik online? Situs berita, informasi yang up to date, atau sesuatu yang berbau tulisan di internet?

Jurnalistik online adalah “jurnalistik generasi baru” atau “jurnalistik generasi ketiga” setelah jurnalistik cetak –jurnalistik yang tersaji di media cetak (koran, majalah)– dan jurnalistik elektronik (radio, televisi). (Asep Syamsul M. Romli:2012).

Jurnalistik online cenderung lebih cepat penyajiannya dan sangat berpacu dengan waktu. Banyak situs di dalamnya yang menyajikan informasi dengan satuan waktu per menit, bahkan per detik dengan penyajian informasi singkat dan terus diperbarui.

Kehadiran jurnalistik online telah memperkaya ragam bentuk jurnalistik setelah cetak dan elektronik. Jurnalistik online yang disajikan lewat media internet ini sudah semakin banyak dinikmati oleh masyarakat luas.

Lebih dari lima orang Amerika dewasa menggunakan internet di rumah, kantor atau sekolah, dan di atas 10% menggunakannya setiap hari. Dari karakteristik jenis kelamin hampir sama banyaknya lelaki dan perempuan yang menggunakan web (situs). (Elvinaro: 2012).

Dalam dunia jurnalistik online atau online journalism ada sebuah ruang informasi yang disebut dengan “blog”. Saat ini blog menjadi tempat untuk menyebarkan informasi baik yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah. Namun pada dasarnya tidak semua blog mengandung nilai jurnalistik karena ada pula blog yang penulisnya hanya sekedar menceritakan informasi pribadinya, dengan kata lain menjadikan blog sebagai “diary online”.

Secara sederhana, blog adalah sebuah inovasi penerbitan dan penyebarluasan informasi di internet, suatu berita yang sifatnya digital dan sarat akan teknologi. Selain itu, akses blog yang dinilai lebih ekonomis dari media informasi lain, menjadikannya semakin banyak diminati oleh masyarakat.

Kehadiran blog memberi peluang bagi pembaca kemarin untuk menjadi wartawan dan penulis hari ini. Jangkauannya yang luas dan tak terbatas hingga ke seluruh dunia, menjadikannya lebih efektif dan efisien.

Pengguna blog kini bervariasi, selain para penulis profesional, banyak pula masyarakat biasa yang awalnya hanya gemar berinternet kemudian tertarik untuk nge-blog. Lantas, seberapa pentingkahblogging bagi seorang jurnalis?

Jika pada realitanya blog sudah digandrungi oleh masyarakat awam, tentunya harus bisa menjadi kegiatan utama para jurnalis bahkan melebihi masyarakat biasa. Sekalipun jurnalis cetak dan elektronik tidak terfokus pada informasi online, namun skill blogging bagi mereka adalah bagian penting dalam menghadapi tantangan globalisasi dewasa ini.

Kemampuan blogging adalah kemampuan yang senantiasa wajib dimiliki oleh setiap praktisi jurnalistik. Kemampuan ini pun menyiratkan bahwa seorang jurnalis adalah seorang komunikator yang melek internet.

Selain itu, blogging membentuk para jurnalis untuk menuangkan ide dan pemikirannya secara argumentatif berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya. Dari tulisan seorang jurnalis setidaknya dapat memberikan manfaat bagi para pembaca khususnya dalam memahami gagasan yang disampaikan dari sudut pandang seorang jurnalis.

Informasi yang ditulis oleh seorang blogger yang berlatar belakang sebagai jurnalis, tentunya akan diperhitungkan keberadaannya di tengah-tengah para pengguna internet. Setiap informasi yang masuk dan dinilai baik akan menjadi nilai positif tersendiri dengan membawa manfaat, baik bagi pembaca maupun dirinya sendiri.

Pada dasarnya online journalism adalah efektifitas media informasi cetak dan elektronik yang hadir secara lebih terbuka kepada masyarakat, termasuk blog. Untuk itu, bagi seorang jurnalis, blogging adalah aktifitas yang perlu dilakukan dalam meningkatkan sense of journalism-nya.

Melalui blog, karya jurnalis akan lebih terdokumentasikan secara lebih sistematis. Selain itu, tulisannya di blog yang dibaca banyak orang akan mengasah skill orisinalitas karya tulisnya. Tidak asal menulis dan tidak asal menuangkan ide, karena siapa saja dapat membacanya dan menilai tulisannya secara bebas dan terbuka. Secara tidak langsung blog menjadi media eksistensi dan peningkatan citra seorang jurnalis lewat karya yang ditulisnya.

Berdasarkan beberapa alasan di atas, pada intinya blogging merupakan skill jurnalistik online yang seharusnya dimiliki oleh setiap jurnalis. Apalagi di era konvergensi seperti sekarang ini, blog menjadi media strategis yang sepantasnya digunakan dalam menyebarkan informasi.[]

Referensi:

    Asep Syamsul M. Romli, 2012. Jurnalistik Online. Bandung: Nuansa.
    Elvinaro Ardianto, dkk. 2012. Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa     Rekatama Media.

Fitri Lestari, Mahasiswa Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter