(UINSGD.AC.ID) Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Dr. Dudang Gojali M.Ag menerima kunjungan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus yang berlangsung di gedung FEBI, Kamis (25/03/2021).
Rombongan IAIN Kudus yang dipimpin oleh Dekan FEBI IAIN Kudus Dr. Supriyadi S.H M.H menyampaikan rasa bahagianya atas penerimaan FEBI UIN Bandung. “Kami kesini berniat untuk belajar, ngaji. Karena sebenarnya di FEBi IAIN Kudus juga sudah banyak peminat, karena kami ada di jalur pantura dimana banyak pesantren. Namun alangkah baiknya jika kita bisa menjadi lebih bermanfaat dan maju bersama,” ujar Supriyadi.
Dr. Supriyadi menambahkan bahwa upaya yang telah dilakukan dan terus dimaksimalkan oleh FEBI IAIN Kudus ialah dengan mengedepankan Jurnal Fakultas yang sudah terindex SINTA. “Hal ini dalam rangka membekali civitas akademik dan mengeksplor dosen, agar bisa terwujud kolaborasi,” tambahnya.
Dr. H. Dudang menyambut baik kunjungan dan tujuan perwakilan FEBI IAIN Kudus. “Alhamdulillah, silaturahim ini saya terima agar kita bisa belajar bersama, mengingat tanggungjawab kita sebagai perguruan tinggi negeri Islam. Bagaimana cara agar lembaga dapat diarahkan dan dikelola agar masyarakat muslim berdaya’ ujar Dudang.
Tak lupa Dr. H. Dudang memperkenalkan jajaran staf FEBI UIN Bandung. ‘Sebenarnya kamipun baru, ortaker keluar di tahun 2021, dan sedang menyiapkan diri untuk bergerak. Kita dalam posisi mulai dan akan belajar, apalagi dengan adanya rancangan program Kampus Merdeka, merdeka artinya harus bahagia, sehingga pedoman yang ada harus matang,” tegasnya.
Acara benchmarking dan penandatanganan MoU – MoA ini memaparkan urgensi dan strategi kedua pihak terutama terkait isu Kampus Merdeka. Wakil Dekan I FEBI UIN Bandung, Dr. Deni Kamaludin Yusuf, M.Ag menjelaskan bagaimana sejarah pembentukan FEBI di UIN Bandung. “Bayi merah yang dilahirkan dari hasil merger berbagai prodi favorit dari berbagai fakultas. Perjalanan yang Panjang, mulai dari membangun fondasi, memperjuangkan akreditasi,” ujarnya.
Dr. Deni menegaskan bahwa pembentukan FEBI ini menghasilkan kebutuhan akan diversifikasi mata kuliah, sehingga mempengaruhi jumlah sks, dimana mata kuliah berbobot praktik jumlahnya akan semakin banyak. ‘Nanti kita akan mengadakan workshop penyesuaian kurikulum,’ tambahnya.
Sebagai bentuk tindak lanjut dan pencarian solusi untuk skema Kampus Merdeka yang akan mulai berlaku tahun ini FEBI UIN Bandung bekerjasama dengan berbagai stakeholder dan korporasi, mulai dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Tokopedia, hingga pembuatan galeri investasi dan banking corner.
Keselarasan antara kedua pihak membuka berbagai kesempatan kerjasama seperti student exchange dan sharing penguji sebagai bentuk penerjemahan atas Skema Kampus merdeka dan aktivasi mahasiswa. (NRA)