Bayu Habib Maulana, Meninggal Diduga Rem Motor Blong

[www.uinsgd.ac.id] Kecalakaan tunggal yang menimpa Bayu Habib Maulana, mahasiswa Teknik Informatika (IF) Fakultas Sains dan Teknologi (Sainstek) UIN SGD Bandung angkatan 2008 dan Tubagus As’ad, mahasiswa IF angkatan 2009 diduga kuat akibat rem motor blong yang mengakibatkan Bayu menginggal dunia di lokasi kejadian dan Tubagus masih dirawat di Rumah Sakit Al-Islam setelah berpartisipasi dalam acara Masa Orientasi Teknik Informatika MONITOR) di Lembang, Minggu (14/10) siang.

Menurut H. Cecep Nurul Alam, ST., MT., Ketua Jurusan IF menjelaskan acara MONITOR yang berlangsung dari tanggal 11-14 Oktober 2012 di lingkungan kampus dan villa di daerah Bukit Maribaya.

Kronologis kejadian kecelakaan yang menimpa Bayu itu, “Setelah acara MONITOR selesai pada hari minggu. Bayu dan Tubagus pulang duluan dengan memakai motor vespa yang beriringan bersama Syarif, mahasiswa IF angkatan 2009 dan Ganjar, mahasiswa IF angkatan 2009 yang sama memakai motor. Memasuki daerah Maribaya menuju Dago dengan kondisi jalan yang menurun dan diduga akibat rem motor blong terjadilah kecelakaan tunggal yang mengakibatkan Bayu meninggal di lokasi dan Tubagus dirawat di RS Al-Islam.” jelasnya saat dihubungi Pusinfokomp di ruang kerjanya, IT Center gedung Al-Jamiah lantai IV, Rabu (17/10)

Kejadian ini terjadi sekitar pukul 12. 00 WIB. “Setelah ada Bapak-bapak yang mendekati motor Syarif dan Ganjar yang posisinya berada di belakang motor Bayu dan Tubagus memberitahukan bahwa temannya yang memakai vespa mengalami kecelakaan,” paparnya

Memang dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang menjadikan Syarif dan Ganjar sebagai saksi atas kejadian ini. “Jika melihat pohon sekitar tempat kejadian terdapat bercak darah, maka pihak polisi menduga akibat dari rem blong vespanya kecelakaan tunggal ini terjadi,” ujarnya.

Diakui Rahmat rem vespanya blong. “Dari hasil obrolan temen-temennya sebelum berangkat ke lokasi memang rem vespanya sudah blong. Dari pihak jurusan sejak awal melarang seluruh peserta Monitor yang akan mengikuti Orientasi memakai motor, tapi harus menaiki mobil yang telah disediakan panitia,” tegasnya.

Mengenai keterlibatan Bayu dalam acara ini, Cecep menuturkan. “Posisi Bayu itu bukan sebagai panitia orientasi, peserta apalagi. Bayu hanya sebagai mentor senior yang ikut berpartisipasi dalam acara MONITOR karena ospek jurusan sering dijadikan ajang silaturahmi tiap angkatan dan dosen.”

Dalam catatan akademik Bayu termasuk angkatan 2008. “Akan tetapi karena sempat koma sampai 40 hari akibat kecelakaan motor. Bayu sering mengikuti mata kuliah di angkatan 2009,” tambahnya.

Deden, Ketua HIMATIF menuturkan hal yang sama “Bayu memiliki riwayat sakit parah sampai pernah koma 40 hari karena kecelakaan motor. Sejak itu keluarganya melarang Bayu untuk bepergian menggunakan motor,” jelasnya.

Untuk memastikan kematian atas Bayu. “Di RS Sespim POLRI Lembang, Deden sempat melihat posisi mana Bayu yang sudah meninggal dan Tubagus yang masih tidak sadarkan diri,” kata Cecep. Bahkan kami panitia bersama HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) meninggu pihak keluarga Bayu yang datang dari Garut,” kenangnya.

Jenazah Bayu dimakamkan di daerah Jl. Guntur Garut sekitar pukul 21.00, dengan dihadiri para pelayat, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, MT., Pembantu Rektor III UIN SGD Bandung, Dr. H. M. Subandi, MP., Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Opik Taupik Kurrahman, M.Ag., Pembantu Dekan II Fakultas Sains dan Teknologi, H. Cecep Nurul Alam, MT., Ketua Jurusan Teknik Informatika, Cepy Slamet, ST., M.Kom dosen IF dan sekitar 30 orang teman-temannya di Teknik Informatika.

“Untuk itu kami atas nama civitas akademika UIN SGD Bandung turut berduka cita atas meninggalnya Bayu Habib Maulana, mahasiswa Teknik Informatika (IF) Fakultas Sains dan Teknologi (Sainstek) UIN SGD Bandung angkatan 2008. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” tegasnya    

Keberadaan Tubagus sudah sadar tapi masih dirawat di RS Al-Islam. “Dari hasil tes dokter terindikasi pendarahan ringan di otanya akibat kecelakaan,” pungkasnya. [Ibn Ghifarie]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter