Asyik! Kemenag Matangkan Sinergi Program Double Degree Magister UIN dan UUM Malaysia

(UINSGD.AC.ID) — Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kemenag mematangkan kerja sama Double Degree Magister antara lima Universitas Islam Negeri (UIN) dengan University Utara Malaysia (UUM). Progres kerja sama ini dibahas Delegasi Indonesia dan Malaysia di Kampus UUM, Kedah.

Kelima UIN yang akan menjalin kerja sama dengan UUM adalah UIN Sunan Gunungjati Bandung, UIN Sunan Ampel Sunan Ampel Surabaya, UIN Ar Raniry Aceh, UIN Raden Fatah, Palembang, dan UIN Mataram, NTB.

“Delegasi Kementerian Agama selain menghadiri Convocation University Utara Malaysia (UUM), juga akan mematangkan implementasi kerja sama program Double Degree Magister antara lima UIN dengan UUM yang akan dilaksanakan awal 2024,” ujar Ketua Delegasi Indonesia Thobib Al Asyhar di Kedah, Malaysia, Minggu (19/11/2023).

Thobib yang juga Kasubdit Kelembagaan dan Kerja sama pada Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam menjelaskan, program Double Degree tahap awal akan diikuti 50 penerima Besiswa Indonesia Bangkit (BIB) LPDP. Mereka berasal dari lima UIN dan saat ini sedang mengikuti English Preparation Program (EPP) di Jakarta. EPP diselenggarakan Jakarta Business School (JBS) sebagai representasi Malaysian University English Test (MUET), dan berlangsung selama dua bulan.

“Mereka diberikan kursus bahasa Inggris secara intensif agar memenuhi persyaratan minimum dari standar Malaysian University English Test (MUET) sebelum masuk kuliah di UUM,” sebutnya.

Ketua Program Management Unit (PMU) BIB-LPDP, Ruchman Basori, menambahkan, pematangan kerja sama dua pihak untuk memastikan program Double Degree dengan perguruan tinggi di luar negeri dapat dilaksanakan awal tahun depan. Apalagi, ini menjadi salah satu program prioritas Ditjen Pendidikan Islam.

“Program Double Degree magister antara PTKIN dengan UUM merupakan pilot project program Ditjen Pendis. Sebelum dilaksanakan, kami ingin seluruh persiapan benar-benar berjalan dengan baik, seperti persyaratan dokumen intake mahasiswa, pengurusan visa, maupun rencana tempat tinggal mahasiswa,” kata Ruchman, yang juga Kasubdit Ketenagaan Direktorat DIKTIS.

Delegasi, lanjut Ruchman, juga membahas mekanisme teknis pembayaran tuition fee dari LPDP ke UUM. “Ada aspek penting yang perlu kami lihat terkait iklim akademik secara langsung kuliah di UUM untuk disampaikan kepada peserta. Selain itu juga ingin memastikan bagaimana mekanisme pembayaran tuition fee selama satu tahun kuliah S2 di UUM,” tandasnya.

Kasubdit Pengembangan Akademik Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Abdullah Faqih, menambahkan bahwa kehadirannya ke UUM untuk membuka perluasan kerja sama akademik lain, seperti program MOSMA (Mora Overseas Student Mobility Award), join research, visiting professor, student exchange, dan lain-lain.

Hadir juga sebagai delegasi Kementerian Agama, Riska Puspitasari, Kasubtim Kerja sama, serta Siti Mulazamah, Staf Subtim Kerja sama, Subdit Kelembagaan dan Kerja sama.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *