[www.uinsgd.ac.id] Jurusan Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Bandung ibarat sumur kecil tetapi dalam. Dalam arti, wilayah keilmuan di Jurusan HES ini lebih spesifik, sehingga mahasiswa akan lebih mendalam melakukan berbagai kajian.
Penegasan ini disampaikan oleh Ketua Jurusan Muamalah, Sofyan Al Hakim, M.Ag usai melantik pengurus Asosiasi Studi Hukum Ekonomi Syariah Indonesia (ASHESI) sekaligus milad ke-24 Muamalah (HES), di Aula Anwar Musaddad, Senin (16/04/2018). Acara dihadiri Ketua MUI Jawa Barat Prof Dr H Rahmat Syafe’i, M.Ag; Wakil Rektor III UIN SGD Bandung Prof Dr H Mukhtar Solihin, M.Ag; Dekan FSH, Dr H Ah Fathonih, M.Ag; para dosen Muamalah, ratusan mahasiswa dari 26 PTKIN/PTKIS se-Indonesia.
Acara dilajutkan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ASHESI dengan mengusung tema “Peran ASHESI dalam Menjawab Tantangan Zaman, Upaya Terwujudnya Formulasi Gagasan Ekonomi Syariah Keumatan dan Kebangsaan”. “ASHESI harus senantiasa mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju. Dan, tugas mahasiswa HES adalah menjaga api semangat ekonomi. Kemajuan ekonomi syariah ada di pundak kalian, maka dalam rakernas rumuskan bagaimana industri ekonomi syariah di Tanah Air ini,” pesan Sofyan.
Sementara Dr Fathonih meminta mahasiswa HES terus berinovasi dan berkreasi, karena akan menghadapi berbagai tantangan yang berat terkait revolusi teknologi, revolusi sosial, dan revolusi ekonomi. Tenaga manusia kini nyaris terabaikan, pelayanan sosial sudah tergantikan oleh media sosial yang berbasis Teknologi Informasi.
Selain itu, muncul generasi baru yang sulit diatur. Kesenangannya hanya bermewah-mewahan, hura-hura, dan hedonis. “Kegiatan akademis nyaris tidak diminati, mereka lebih suka kegiatan hura-hura,” jelas Dr Fathoni, seraya mengingatkan mahasiswa HES dan ASHESI, untuk terus berkreaasi agar tidak terlindas zaman.
Dekan sangat mendukung dengan bermunculannya asosiasi. Namun, asosiasi di bidang ekonomi syariah –termasuk ASHESI—ini tetap konsisten dalam bidang keilmuan/akademis, tidak benuansa politis. “Rumuskan dalam Rakernas kali ini program-program startegis untuk kemajuan ekonomi syariah. Lakukan yang bisa dilakukan dan terus berkoordiasi antar-PTKIN/PTKIS,” katanya. (Nanang Sungkawa)