ALTERNATIF E-LEARNING

1. WHATSAPP GROUP
Media ini paling sederhana, tapi tetap efektif untuk proses pembelajaran. Tahapannya mulai dari membuat grup kelas, sharing materi berupa teks narasi, voice note, video ataupun file seperti Powerpoint, kemudian buka forum interaktif untuk diskusi atau penugasan.

Contohnya: Ceritakan pengalaman pribadimu terkait konsep yang sudah dijelaskan. Bisa langsung dijawab selama durasi perkuliahan, atau diberi deadline untuk minggu depan.
Kelebihan dari WAG ini, tidak perlu install apapun dan bisa dibuka di laptop ataupun HP. Kekurangannya, untuk merekap penilaian mahasiswa perlu dilakukan manual karena tidak otomatis merekap seperti aplikasi e-learning.

2. GOOGLE CLASSROOM
UIN SGD berlangganan G Suite jadi kita bisa mengoptimalkan semua fitur premium di Google seperti kapasitas drive yang sangat besar, layanan Google Meet, dll. Tahapannya mulai dari membuat kelas lalu share link kelas atau add student agar mahasiswa bisa masuk ke kelas tersebut (pastikan menggunakan akun uinsgd). Setelah itu, tambahkan materi dan penugasan yang disesuaikan dengan waktu pertemuan. Untuk video streaming, bisa menggunakan Google Meet pada waktu yang telah ditentukan, lalu share link meetingnya ke kelas. Untuk mapping konsep bersama, bisa menggunakan Google Jamboard ataupun Coggle.

Kelebihan dari Google Classroom ini adalah kita bisa mendapatkan rekap dan reminder otomatis yang dapat memudahkan dalam penilaian mahasiswa. Selain itu, Google Jamboard atau Coggle bisa memberikan sensasi papan tulis di kelas seolah kita bersama-sama secara ‘langsung’ memetakan konsep yang sedang dipelajari. Kekurangannya adalah cara penggunaan perlu dipelajari (bisa dengan tutorial-tutorial yang sudah disediakan Google), dan beberapa aplikasi lebih nyaman digunakan via laptop ketimbang HP.

3. MOODLE
Learning Management System UIN SGD menggunakan moodle di website: lms.uinsgd.ac.id. Untuk persiapan setting awal bisa dibantu oleh tim PTIPD. Setelahnya, kita mengubah setting mata kuliah dan meng-add activity sesuai kebutuhan. Mulai dari pemberian tugas sampai video interaktif lengkap ada disini. Sistem ini juga terintegrasi dengan SALAM, sehingga seluruh dosen dan mahasiswa terkait sudah otomatis enrol di kelas/mata kuliah masing-masing.

Kekurangannya, sama seperti Google Classroom, perlu mempelajari cara penggunaannya terlebih dahulu sehingga butuh waktu untuk bisa menyiapkan kelas sampai siap pakai.

Dari ketiga opsi di atas, bisa dipilih salah satu atau dikombinasikan satu sama lain. Banyak aplikasi lain seperti Schoology, Padlet, dll, bergantung pada preferensi masing-masing. Kuntjinya adalah, gunakan sesuai kebutuhan dan waktu yang dimiliki.

UIN Bandung Jiayou!

Bandung, 18 Maret 2020.


Nur’aini Azizah, Dosen Psikologi UIN Sunan Gunung Djati yang excited dengan e-learning.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *