(UINSGD.AC.ID) —Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag didampingi Wakil Rektor IV, Prof. Dr. H. Ah. Fathonih, M.Ag menerima kunjungan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, dalam rangka akselerasi Guru Besar, peningkatan akreditasi prodi, pengelolaan BLU dan halal center yang berlangsung di Gedung O. Djauharuddin AR, Selasa (21/11/2023).
Dalam sambutannya, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, Dr. Abbas Langaji, M.Ag., menyampaikan rasa syukur atas kunjungan dan penandatanganan nota kesepahaman ini.
“Pagi hari ini saya sangat berbahagia bisa silaturahim untuk bertanya, mencari referensi. Atas saran dari Dirjen Pendis, Prof. Dhani, Direktur Prof Inung mainlah ke UIN Bandung. Atas dasar itu kita ingin menjadi Bandung sebagai kiblat pengembangan IAIN Palopo,” tegasnya.
Rektor IAIN Palopo menegaskan paling tidak dalam 4 bidang; Pertama, Akselerasi GB, “Karena di tempat kami, Rektornya belum dan baru memiliki 5 orang. Untuk itu, mohon diutus dosen untuk percepatan Guru Besar,” jelasnya.
Kedua, Akreditasi Prodi. Ketiga, Pengelolaan BLU. Keempat, Halal Center. “Kalau ingin belajar tentang Halal yang tersertifikasi dari Badan pengelola semuanya ada di UIN Bandung,” paparnya.
Prof. Rosihon Anwar, menyambut baik silaturahmi ini dalam penguatan lembaga dengan cara menciptakan iklim akademik, terutama akselerasi Guru Besar.
“Wilujeng simping di Kampus I. Untuk Kampus II ada Rektorat, Gedong Bodas yang bersebrangan dengan Masjid Al-Jabbar dan di Kampus III ada Rumah Moderasi Beragama, Tahfidz Quran. Tentunya peran dosen, OKH dan Rumah Jurnal yang menjadi trigger percepatan Guru Besar karena ada dosen muda yang luar biasa, berbahaya dengan klinik penulisan, bagi mereka yang kesulitan dalam melakukan publikasi,” jelasnya.
Prof Rosihon mengajak seluruh civitas akademika untuk terus berbagi, memberi manfaat, menginspirasi dalam rangka meningkatkan marwah kampus, sehingga memerangi kebodohan.
“Kita punya prinsip jangan ditutup-tutupi, harus diberikan, PTKIN bukan musuh, tapi musuh sebenarnya adalah kebodohan, saya yakin setiap PTKIN punya kelebihan, UIN Bandung tetap belajar, studi banding, saya berharap dengan kerja sama ini keinginan 20 Guru Besar tercapai selama kepemimpinan Pa Rektor IAIN Palopo kita doakan mudah-mudahan tercapai dan berubah jadi UIN segera terwujud,” pungkasnya.