[www.uinsgd.ac.id] Dalam acara visitasi akreditasi Program Studi Bahasa dan Sasta Arab (BSA) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, RektorUIN Sunan Gunung Djati Bandung, Mahmud, membocorkan rencana pembangunan Rumah Al-Quran.
Acara ini dihadiri tim asesor Muhbib Abdul Wahab, dari UIN Syarih Hidayatullah Jakarta, Asaril Muhajir dari IAIN Tulungagung, di Aula FAH, Kampus I, Jalan A H Nasution No 105, Senin (3/9/2018).
Dalam sambutan pembukaan visitasi akreditasi, Mahmud didampingi Dekan FAH, Setia Gumilar, dan Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu, Karman, mengatakan kini UIN SGD Bandung memiliki 3 kampus.
Kampus I di Jalan A H. Nasution No 105, Cipadung, Cibiru, kampus II Jalan Cimencrang, Cimenerang, Panyileukan (samping Polda Jabar), kampus III Jalan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
“Untuk di kampus III saat ini tengah mengembangkan Rumah Alquran yang diperuntukkan menyiapkan sarjana ulama zaman now. Sebab kami sedang dilanda defisit kyai. Indikatornya apa? Sederhananya banyak anak kyai yang tidak disiapkan untuk menjadi pengganti kyai. Saking jarangnya, banyak kyai yang berpindah, bahkan nyalon menjadi Wakil Bupati. Hal ini menjadi bukti atas defisit kyai,” jelas Mahmud, berdasarkan rilis yang didapat Tribun Jabar, Senin (3/9/2018).
Melalui kerjasama UIN Bandung dengan berbagai pihak, mulai dari Pemprov Jawa Barat, Pemkab Bandung, dan Pemkot Bandung, Mahmud berharap program Rumah Alquran ini menjawab tantangan zaman.
Untuk menyiapkan sarjana ulama zaman now itu, Mahmud mengatakan Rumah Alquran didukung dan dilengkapi sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi.
Selain itu, Mahmud berharap tim asesor dapat memberikan andil yang besar ikut menyiapkan sarjana ulama zaman now dengan memberikan nilai akreditasi terbaik.
Asesor dari UIN Jakarta, Muhbib Abdul Wahab, mengatakan bahwa tim borang menilai sesuai dengan data berdasarkan fakta. “Proses akreditasi itu kunjungan dan silaturahmi antar dosen untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Cuman, bagi tim borang akreditasi itu terkadang menjadi luar biasa karena apa yang ditulis itu harus dibuktikan sesuai dengan data, fakta dan dokumen,” ujar Muhbib.
Dekan FAH Setia Gumilar, mengatakan bahwa ia optimis nilai akreditasi akan meningkat. “Mudah-mudahan visitasi akreditasi BSA ini dapat meningkatkan kualitas dan mutu lulusan FAH yang unggul dan kompetitif dalam bidang bahasa dan sastra Arab,” pungkasnya. (Hilda Rubiah, Theofilus Richard)