UINSGD.AC.ID (Humas) — “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un” kabar duka datang dari keluarga besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Prof. Dr. KH. Koko Komaruddin, M.Pd., Guru Besar Bidang Ilmu Tafsir dan Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Ciamis, Jawa Barat wafat, Sabtu, 23 November 2024.
Kabar wafatnya dosen, tokoh cendikiawan Kabupaten Ciamis ini disampaikan KH. Fadil Yani Ainusyamsi yang akrab disapa Ang Icep melalui pesan singkat. KH Koko Komarudin meninggal dunia pada hari sabtu (23/11/2024) pukul 20.54 WIB.
“Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Turut berduka cita atas berpulangnya KH Koko Komarudin. Semoga almarhum husnul khotimah, diterima iman Islamnya dan Allah Subhanahu Wata’ala tempatkan di sisi termulia-Nya. Mari kita kirimkan doa terbaik kita. Aamiin,”
KH Koko Komarudin merupakan ulama yang lahir di Ciamis 12 Desember 1957. Almarhum dikenal sebagai dosen, pendakwah, dai dan pimpinan ponpes Darussalam Ciamis
Semasa hidupnya pernah menjabat sebagai Ketua FKUB, FSPP Kabupaten Ciamis yang sangat berpengaruh.
Sekretaris ICMI Kabupaten Ciamis, Dian Prayoga, M.Hum menerangkan bahwa kiprah KH. Koko begitu besar untuk Ciamis. Karena ditokohkan oleh lintas Agama, sang Kiai pun merupakan perekat jalinan umat beragama di tatar Galuh.
Dian menjelaskan wafatnya KH. Koko Komaruddin sangat terasa kehilangannya. Sosok yang begitu dekat dengan berbagai kalangan dan menjunjung tinggi rasa toleransinya.
“Mohon kepada seluruh umat Islam di Kabupaten Ciamis dapat mendoakan beliau, semoga beliau diterima Iman Islamnya diberikan tempat yang terbaik disisi Allah SWT,” ucapnya.
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Fauzan Ali Rasyid menuturkan Prof. Koko merupakan sosok Guru Besar panutan karena memiliki kapasitas ilmu ke-syariahan yang sangat mumpuni, memiliki semangat dan tanggungjawab utk mendidik mahasiswa yang kuat,
“bahkan dalam keadaan sakit pun ia tetap selalu memaksakan untuk mengajar. Selain itu, ia sosok yang sederhana dalam penampilan, ia juga memiliki akhlak yang baik, sopan dan santun serta rendah hati, kenangan untuk saya setiap ketemu selalu tersenyum dan ketika saya bersalaman ia selalu mendoakan saya, sangat terharu. Selamat jalan guru teladanku, surga Allah yang layak untukmu,” pungkasnya.
Inilah sosok Guru Besar yang menginspirasi.