Tingkatkan Pengelolaan Sarana Prasarana, IAIN Ponorogo Studi Banding ke UIN Sunan Gunung Djati Bandung

UINSGD.AC.ID (Humas) — Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Rosihon Anwar, M.Ag didampingi Wakil Rektor II, Prof Tedi Priatna, M.Ag., Kepala Biro AUPK, H. Khairunnas, S.H., M.H., Kepala Biro AAKK Dr. H. Nur Arifin, M.Pd., Kepala Bagian Umum, Edy Fuady, M.Pd., menerima kunjungan studi banding dari IAIN Ponorogo dalam rangka peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana yang berlangsung di Gedung O. Djauharuddin AR, Jumat (20/9/2024).

Rektor IAIN Ponorogo, Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag. menyampaikan maksud dan tujuan melakukan kunjungan studi banding ke UIN Bandung: Pertama, Silaturahmi. Kedua, dalam rangka belajar strategi pengelolaan sarana dan prasarana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

“Alhamdulillah kami bersama tim, ada Wakil Rektor II, Kepala Biro, dan Staf UKPBJ bisa diterima secara langsung oleh Rektor UIN Bandung beserta jajarannya, kami ucapkan terima kasih banyak atas sambutan hangatnya.

Sebelumnya kami studi bandung kemarin ke Jakarta, hari ini ke Bandung. Kebetulan saat ini di IAIN Ponorogo sedang melaksanakan pembangunan gedung SBSN, sampingnya ada sungai yang rencana akan dibuat kolam, kita ingin bersilaturahmi, belajar dan melihat lebih dekat tentang kolam cinta, serta laboratorium halalnya UIN Bandung. Mudah-mudahan studi tiru, sharing ilmu, tidak untuk dibandingkan-bandingkan tapi dapat meningkatkan kualitas, mutu kampus PTKIN,” tegasnya.

Prof Rosihon sangat menyambut baik kunjungan dari IAIN Ponorogo, “Para pendahulu kita telah mengajarkan kepada kita semua sudah tidak ada lagi persaingan antar UIN, IAIN, STAIN di lingkungan PTKIN, karena kita telah memiliki komitmen bersama-sama untuk meningkatkan kualitas kampus PTKIN, persaingan kita sesungguhnya adalah kebodohan, kejumudan. Saya meyakini dalam setiap kampus pasti punya majiah, kekhususan, mari kita berkolaborasi, berkomunikasi, saling belajar, berbagi ilmu dalam rangka mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara melalui potensi yang dimiliki kampus masing-masing,” tandasnya.

Tidak ada yang rahasiahkan, semua yang diminta kita akan berikan, karena kita berada dalam satu keluarga besar PTKIN. “Sudah saatnya saling membesarkan, mendukung untuk membangun kampus tercinta. Silahkan secara teknis nanti bisa berkomunikasi dengan Wakil Rektor II, di sini juga hadir dari Halal Centre, Kepala Bagian Umum, mereka lebih faham terkait pembangunan kolam cinta misalnya, laboratorium halal centre, atau sarana lainnya,” ujarnya.

Pembangunan Gedung Laboratorium Halal, Gedung SGD Mart (Pusat Bisnis) ini didanai oleh BLU kampus tahun 2024, ini merupakan komitmen UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam meningkatkan layanan pendidikan.

Selain itu, kita berkomitmen dalam memajukan industri halal nasional melalui Halalsphere University UIN Bandung yang berusaha untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip halal dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.

Halalsphere University UIN Bandung memperkenalkan konsep yang mencakup pandangan holistik tentang bagaimana institusi pendidikan tinggi dapat mengadopsi prinsip-prinsip halal secara substansial dan praktikal dalam segala aspek kehidupan kampus dan masyarakat.

Konsep ini mendukung ekosistem halal global dan menjadi rahmat bagi semesta alam. Tidak hanya mencakup produk halal, konsep ini juga melibatkan pendekatan yang lebih luas terhadap pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat untuk kesejahteraan dan keberlanjutan kehidupan manusia.

Taman Cinta Masjid (TCM) berada di Kampus II UIN Bandung yang menyediakan ruang terbuka hijau untuk kegiatan spiritual dan refleksi, tadabur.

Uniknya, Taman Cinta Masjid (TCM) yang memiliki dua danau yang dikelilingi pohon kurma. Adanya Ikan dan hewan lainnya, menjadikan jamaah yang berkunjung untuk dapat merawatnya, sehingga dapat mengajarkan sikap dermawan dengan menyayangi sesama makhluk hidup ciptaan Allah SWT.

Tersedianya kotak rak taman dipinggir danau yang berisi bungkus makanan ikan, pengunjung dapat mengambilnya dengan sistem infak. Memasukan infak lima ribu kedalam kotak lalu mengambil satu bungkus makanan ikan yang tersedia dan langsung bisa diberikan. Secara tidak langsung hal tersebut juga dapat mengajarkan rasa saling mengasihi terhadap makhluk hidup ciptaan Allah SWT. Tentunya dapat menjadi karakter yang tumbuh bagi setiap jamaah yang berkunjung.

Luasnya Taman Cinta Masjid (TCM) ini, memiliki banyak spot foto yang bisa digunakan oleh pengunjung. Adanya pepohonan yang membuat sejuk dan bebatuan besar juga dapat digunakan untuk berduduk santai dan berdiskusi. Area yang luas juga dapat digunakan sebagai sarana olahraga dengan berjalan kaki mengelilingi Taman Cinta Masjid ini.

 

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *