UINSGD.AC.ID (Humas) — Mahasiswa UIN Bandung tahu ga sih? Kalau hari ini (tanggal 19 September 1568 lalu) merupakan wafatnya Sunan Gunung Djati pada usia 120 tahun.
Sunan Gunung Djati ialah salah seorang wali yang lahir pada tahun 1448 masehi. Dirinya terlahir dengan nama Syarif Hidayatullah atau Sayyid Al-Kamil dari pasangan Syarif Abdullah Umdatuddin bin Ali Nurul Alam dan Nyai Rara Santang, putri Prabu Siliwangi. Kini akan terus abadi karena jadi nama kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dilansir dari Kumparan Sunan Gunung Djati sangat berperan dalam menyebarkan ajaran Islam di Jawa Barat. Strategi dakwah yang digunakan yaitu pendekatan sosial-budaya.
Ada banyak peninggalan Sunan Gunung Djati yang terkenal dan menjadi saksi perjuangan dakwahnya. Sebut saja bangunan masjid hingga gamelan.
Dilansir dari kemdikbud.go.id, keteladanan wali songo, termasuk Sunan Gunung Djati patut ditiru.
Sunan Gunung Djati dianggap sebagai pemimpin yang sukses berkat kemampuannya dalam memperluas kekuasaan kerajaan dan ajaran Islam di Cirebon. Inilah sederet peninggalan Sunan Gunung Djati yang paling terkenal.
1. Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Masjid Agung Sang Cipta Rasa masih berdiri dan dapat dikunjungi hingga kini. Bangunan rumah ibadah ini didirikan sekitar 1500 masehi dengan arsitektur dari Majapahit.
Latar belakang pendirian masjid terbilang sangat menarik. Masjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan bukti cinta Sunan Gunung Djati dengan istri pertama yang bernama Nyi Mas Pakungwati (putri Pangeran Cakrabhuwana).
2. Senjata Pusaka
Banyak pula senjata pusaka peninggalan Sunan Gunung Djati mulai dari keris sampai pedang. Banyak orang percaya bahwa benda-benda tersebut mempunyai kekuatan magis.
Terdapat ritual khusus yang dilakukan oleh Sunan Gunung Djati yang berkaitan dengan benda pusaka miliknya yaitu ritual jamasan atau membersihkan benda pusaka.
3. Naskah Sunan Gunung Djati
Peninggalan selanjutnya adalah naskah yang ditulis oleh Sunan Gunung Djati. Ada beberapa naskah yang penting, salah satunya ialah yang berada di Museum Keraton Cirebon.
Tujuan penulisan naskah yang mencapai puluhan ini tak lain sebagai kajian mengenai metode penyebaran Islam yang masih dapat diteliti hingga kini.
4. Botol Kristal Kuno
Sunan Gunung Djati mempunyai koleksi botol kristal kuno berumur 4-5 abad dan piring keramik berusia sekitar 7-8 abad. Kendati berumur ratusan tahun, keindahan barang-barang tersebut terjaga dengan baik.
5. Gamelan
Gamelan Sekaten merupakan gamelan milik Sunan Gunung Djati yang biasa digunakan sebagai media dakwah. Satu set gamelan yang terdiri atas bonang, saron, sampai gong ini menjadi peninggalan sejarah yang tersimpan di Museum Pusaka Keraton, Cirebon.
Demikian peninggalan Sunan Gunung Djati yang terkenal dan masih ada hingga kini. Sepatutnya benda-benda bersejarah tersebut dijaga agar tidak rusak. Pokoknya rugi banget jika mahasiswa UIN Bandung tidak mengetahuinya.