Tingkatkan Kualitas, LP2M UIN Bandung Gelar Workshop Pendampingan Drafting Paten

UINSGD.AC.ID (Garut) — Upaya meningkatkan kualitas paten di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) menggelar Workshop Pendampingan Drafting Paten yang berlangsung di Garut selama tiga hari, Rabu-Jumat (24-26/1/2024).

Dengan menghadirkan tiga narasumber dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia, antara lain; Sekretaris Pokja Bagian Administrasi Permohonan Paten DTSLT dan Rahasia dagang, Sonya Pau Adu; dua Pemeriksa Utama Paten, Dara Muetia dan Desi Arianti.

Workshop ini diikuti oleh 36 orang, terdiri atas LP2M 15, tim paten 2 orang dan inventor sebanyak 19 orang. Para inventor sudah memiliki draft yang akan dipatenkan. Ketua LP2M Dr. Setia Gumilar menyampaikan “Acara ini merupakan upaya kami terhadap titah kebijakan kampus dalam capaian hak paten,” tegasnya.

Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan, Prof. Deni Miharja dalam laporannya menyebutkan bahwa tahun 2024 UIN Bandung telah membuat 18 draft paten yang terbagi ke dalam beberapa disiplin ilmu. “Semoga dalam kesempatan ini, kita akan memaksimalkan agar paten yang akan kita ajukan bisa diterbitkan,” jelasnya.

Dalam pemaparannya, Sonya Pau Adu, memberikan penjelasan tentang teknis pengajuan paten, “Hal yang perlu diperhatikan oleh para inventor adalah mengawal terus paten yang sudah diajukan. Perlu diketahui bahwa pengajuan paten yang paling penting bukan terletak seberapa banyak pengajuan, akan tetapi pada hasilnya yang harus dihilirisasi,” tuturnya.

Setia menyampaikan bahwa “paten yang sebelumnya sudah diajukan, tapi belum diproses, semoga dapat dipatenkan di tahun ini,” paparnya.

Menanggapi itu, Sonya memohon maaf atas kendala teknis berkaitan dengan paten, “Kami sedang mengalami beberapa kendala, kadang kala pengajuan yang sudah Bapak, Ibu kirim di aplikasi kami, tidak ada pemberitahuan. Dan sekarang masih dalam proses perbaikan,” jelasnya.

Namun, ia memastikan jika paten yang sudah diajukan itu akan segera diproses, bahkan diterbitkan paten bila secara keseluruhan sudah memenuhi syarat. Sonya memberikan apresiasi kepada UIN Bandung yang telah menyelenggarakan workshop ini “Kami selalu memberikan peluang bagi Ibu Bapak inventor untuk melakukan komunikasi kepada kami. Salah satunya dengan terselenggara acara ini, semoga dua hari ini Bapak, Ibu bisa memaksimalkannya, sehingga mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan” pungkasnya.

Secara teknis pendampingan ini dilakukan dari Tim Pemeriksa Utama Paten kepada para inventor yang dibagi ke dalam dua tim yaitu; tim bidang Biologi yang didampingi oleh Desi Ariant dan tim bidang Kimia didampingi oleh Dara Meutia sebagai pemeriksa utama paten.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *