UINSGD.AC.ID (Jakarta) — Kementerian Agama melepas penerima beasiswa Non Degree Pelatihan Pengembangan Wawasan Internasional Moderasi Beragama ke Jerman. Pelepasan dilakukan secara simbolis oleh Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki dan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf di Jakarta.
Program Pelatihan Pengembangan Wawasan internasional Moderasi Beragama dilakukan di Goethe University Frankfurt dan Philipps University Marburg, Jerman dengan jumlah peserta penerima beasiswa berjumlah 15 orang berasal dari sejumlah pesantren.
Program ini dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2024 – 4 Februari 2024, dengan biaya dari Kolaborasi Kementerian Agama RI dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya yang dibacakan Wamenag mengatakan, Program Pengembangan Wawasan Internasional tentang Moderasi Beragama ini adalah program penguatan moderasi beragama yang pertama kali diadakan secara internasional.
“Kita memilih Negara Jerman sebagai mitra pertama dalam hal ini dengan beberapa alasan, antara lain: Pertama, di Jerman terdapat banyak universitas yang menawarkan Religious Studies, di mana relasi antarumat beragama yang harmonis sangat ditekankan,” kata Menag, dikutip dari laman Kemenag, Senin (22/1/2024);
Kedua, lanjut Gus Men, universitas-universitas di Jerman, selain memiliki pusat-pusat Kajian Keislaman (Islamic Studies), juga memiliki Institutes of Islamic Theology yang berfungsi mencetak lulusan-lulusan yang dapat mengajarkan Islam di sekolah-sekolah di Jerman;
Ketiga, Jerman juga memiliki komunitas-komunitas keagamaan yang beragam dan pemuka-pemuka agamanya dapat berdialog tentang isu-isu sosial keagamaan bersama;
“Dan keempat, situs-situs keagamaan di Jerman sangat menarik untuk dikunjungi guna menambah wawasan tentang keberagaman dan persatuan antar umat,” ujarnya.
“Saya berharap program ini memiliki arti yang sangat penting bagi Kementerian Agama RI dan bagi saudara-saudara sebagai peserta, serta bagi bangsa mitra kita,” sambungnya.
Kepada peserta penerima beasiswa Menag meminta dua hal, yaitu: pertama, memberikan informasi tentang kehidupan beragama di Indonesia yang sangat menekankan kemanusiaan, perdamaian, dan kemaslahatan, sehingga para peserta dari Negara Jerman lebih mengetahui lagi tentang kehidupan beragama di negara kita;
“Kedua, menggali teori dan praktik tentang kehidupan beragama yang rukun dan damai di Negara Jerman. Sangat dimungkinkan bahwa dalam beberapa aspek kita bisa mengambil pelajaran dan pengalaman dari Jerman dalam rangka memperkuat program moderasi beragama di negara kita,” pungkasnya.
Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf menyampaikan, program beasiswa Non Degree Pelatihan Pengembangan Wawasan Internasional Moderasi Beragama ke Jerman ini merupakan investasi oleh pemerintah untuk menjaga dan memelihara kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai sebuah negara yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
“Ini adalah investasi yang sangat strategis sekali, saya senang Kementerian Agama bekerjasama dengan LPDP melaksanakan program ini, ini adalah investasi strategis karena yang diikutsertakan adalah para pimpinan pesantren,” ujar Gus Yahya, panggilan akrabnya.
Tampak hadir, Direktur Jenderal Pendidikan Islam M. Ali Ramdhani, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf, Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo, Tenaga Ahli Menteri Agama Anna Hasbie dan Mahmud Syaltout, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Rochmat Mulyana, Plt Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghofur dan Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso.