Cerita Mahasiswa UIN Bandung Belajar Disiplin Waktu dari Warga Jepang

(UINSGD.AC.ID) — Bisa berkunjung ke Jepang, menjadi impian banyak orang. Apalagi, bila di sana menetap selama 30 hari. Hal tersebut dirasakan tujuh mahasiswa UIN SGD Bandung yang melakukan Kuliah Kerja Nyata atau KKN di Negeri Sakura tersebut.

Ramzy Senjaya, mahasiswa semester VII Jurusan Tasuf dan Psikoterafi, Fakultas Ushuludin, UIN SGD Bandung, menjadi satu dari 7 mahasiswa beruntung yang bisa melakukan KNN di Jepang

“Dari bulan Agustus sampai September, hanya 1 bulan. Kita bekerjasama dengan PCINU Jepang,” kata Ramzy dikutip dari detik, Selasa (3/10/2013).

Menurut Ramzy, 7 orang mahasiswa UIN Bandung yang melakukan KKN di Jepang terdiri dari 2 pria dan 5 wanita yang berasal dari Fakultas Ushuludin, Sains dan Teknologi, Tarbiyah Keguruan, Manajemen, Ekonomi Bisnis, Dakwah dan Komunikasi.

“KKN ke luar negeri sebelumnya hanya ada ke Malaysia saja, tahun sekarang ada yang ke Jepang dan kemauan mahasiswa sendiri daftar ke kampus dan di seleksi pihak kampus. Peminat banyak tapi yang terpilih hanya 7 orang,” ungkapnya.

Satu bulan berkegiatan di Jepang dan ongkos pesawat, Ramzy menyebut biaya yang dibutuhkan kurang lebih Rp 20 juta.

“Biaya, inikan program KKN Kolaborasi Luar Negeri Mandiri dan biaya dari mahasiswa sendiri, juga kesanggupan mahasiswa itu sendiri juga,” tambahnya.

Beragam kegiatan dilakukan oleh Ramzy dan teman temannya. Selama di Jepang dia membuat sejumlah program kerja salah satunya kegiatan 17 Agustus dan merayakan HUT RI di Sekolah Republik Indonesia di Tokyo.

“Kita juga buat seminar dan kajian tajwid, juga kegiatan keislaman lainnya,” ujarnya.

Selama di Jepang, Minggu pertama Ramzy dan teman-temannya tinggal di salah satu masjid di Kota Tokyo dan pekan kedua hingga empat tinggal di Desa Ibaraki Koga masih di Masjid NU.

“Suasana seru, tapi kemarin sedang musim panas, tapi asyik ke kitanya juga,” ucapnya.

Belajar Pentingnya Tepat Waktu
Ramzy menyebut warga Jepang dikenal sebagai warga yang disiplin dengan waktu terutama saat membuat janji temu, menghadiri acara dan lainnya.

“Tepat waktu, karena berbeda sekali dengan kultur di Indonesia, karena jika kita enggak bisa menyesuaikan di sana kita gak berhasil, di sana benar-benar tepat waktu dan disiplin nomor satu,” sebut Ramzy.

“Kaya kegiatan 17 Agustus kemarin kita kerjasama, kita janji temu, ketika bertemu jam segitu harus tepat waktu dan disiplin karena di sana orang-orangnya sangat disiplin,” tambahnya.

Hal itu menurut Ramzy, menjadi pengalaman baru baginya dan teman-temannya. “Alhamdulillah banyak pelajaran yang dipetik, apalagi di luar negeri bukan di negeri sendiri banyak pengalaman yang diambil untuk jadi suatu pembelajaran di Indonesia, banyak positifnya, banyak hal baik,” tuturnya.

Setelah mahasiswa UIN SGD Bandung pulang, KKN dilanjutkan mahasiswa UIN Jakarta. Ramzy menambahkan, jika dia sudah lulus ingin meneruskan pendidikan atau bekerja di Jepang.

“Sangat tertarik, entah itu lanjutkan pendidikan atau pekerjaan, yang jelas saya sangat tertarik,” pungkasnya.

Sumber, detikJabar Selasa, 03 Okt 2023 05:08 WIB

.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *