(UINSGD.AC.ID) — Seandainya aku memiliki satu kesempatan doa mustajab, doa itu akan kuperuntukkan kepada pemimpin.” Lalu beliau ditanya, “Tolong jelaskan pada kami maksudnya, Abu Ali.” Beliau menerangkan, “Kalau satu kesempatan doa mustajab tersebut kuperuntukkan untukku saja, maka terbatas hanya untukku saja. Tapi, kalau kujadikan untuk para pemegang kebijakan (aparat), mereka akan jadi baik. Lalu dengan kebaikannya baik pula masyarakat dan negara.”
Kebaikan dan keshalehan para aparat akan berdampak luas. Mengapa Tidak…? Kebijakan yang mereka buat memberikan efek untuk orang banyak. Sementara tugas dan tantangan itu berat. Amanah itu berat. Oleh karena itu, pemerintah dan jajaran aparatnya butuh doa kebaikan. Demikian pula di lingkungan pekerjaan masing-masing, salinglah mendoakan kebaikan antar sesama. Kita tidak akan mampu memikul amanah dan tanggung jawab hanya dengan mengandalkan kemampuan kita sendiri. Karena manusia ini lemah, sangat butuh taufik dan bimbingan dari Allah Ta’ala. Aparat ini posisinya sebagai pelayan masyarakat.
Untuk mengetahui lebih lengkap Khutbah Jumat tentang Mengemban Amanah Pekerjaan Butuh Doa Kebaikan oleh Prof. Dr. H. A. Rusdiana, Drs., MM., Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung silahkan kunjungi laman Naskah Khutbah Jumat ini