(UINSGD.AC.ID)-Dalam suasana masih hiruk pikuk mensukuri Ideul Fitri 1444 H., ini. Imam Al-Ghazali dalam karya monumentalnya, Ihya Ulumuddin mengatakan bahwa “setelah kita melaksanakan ibadah puasa dan amalan-amalan lainnya, kita harus menyikapinya dengan dua maqam, yaitu khauf (khawatir) dan raja’ (harap)”. Artinya kita harus menjadikan puasa benar-benar sebagai ibadah yang agung dan dapat membawa inspirasi bagi kita, keluarga dan umat secara keseluruhan. Sebagai upaya agar puasa yang kita laksanakan diterima Allah Swt. Puasa mengandung banyak spirit. Dari berbagai kajian disiplin ilmu, puasa bagi seseorang mengandung banyak manfaat, baik dari segi kesehatan, ekonomi, politik dan pendidikan. Di antara spirit yang tak kalah penting dari esensi puasa adalah meningkatnya etos kerja manusia dalam menjalani rutinitas pekerjaannya. Setidaknya akan melahirkan lima spirit puasa dalam etos kerja:
Islam mendorong umatnya untuk bekerja agar menjadi manusia mulia dan mandiri serta tidak membebani orang lain. Oleh karena itu bekerja tercatat sebagai ibadah karena sebagai bukti menjalankan perintah Allah SWT. Dalam surat Al-Jumu’ah ayat 10, Allah telah memerintahkan atau mewajibkan manusia di muka bumi ini untuk bekerja.
Untuk mengetahui lebih lengkap tentang Khutbah Jumat tentang Spirit Syawal Menjunjung Etos Kerja untuk Meraih Ridha Allah oleh Prof. Dr. H. A. Rusdiana, Drs., MM., Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung silahkan kunjungi laman Naskah Khutbah Jumat ini