(UINSGD.AC.ID)-Hasil survei menunjukkan kebanyakan anak-anak menghabiskan lebih dari 4,5 jam per hari pada perangkat gadget dan hanya 40 menit beraktivitas di luar ruangan.
Artinya, berdasarkan 12 jam sehari, anak-anak menghabiskan lebih dari sepertiga waktunya untuk melihat layar gadget, termasuk smartphone (screentime), dan hanya 6 persen berada di luar ruangan. (Liputan6, 23 Mei 2022).
Belum lama ini televisi analog beralih ke digital alias smart tv. Bahkan sudah lama handphone beralih ke android alias smartphone. Hadirnya istilah smart people, smart city, ataupun smart school, dll, lahir sebagai dampak dari perubahan zaman untuk bisa beradaptasi terhadap teknologi dan komunikasi secara cerdas.
Demikian pula, menjadi orang tua zaman sekarang dituntut untuk cerdas dan beradaptasi dalam pola asuh dengan smart parenting agar anak tidak lagi diorientasikan sebagai produk masa lalu yang dididik menggunakan cara-cara jadul pengasuhan orangtua kita terhadap kita.
Kahlil Gibran pernah menyebut anak sebagai panah yang bisa melesat jauh dan orang tua sebagai busur yang fokus pada potensi yang dimiliki anak agar tepat sasaran.
Menyikapi persoalan ini, Dr. Hj. Teti Ratnasih, MAg, CIPS, CHt., dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung memberikan 5 tips menjadi orangtua yang smart membangun generasi tangguh berkarakter di era smart digital, yaitu:
- Membiasakan jujur dan bertanggung jawab terhadap hal-hal yang dirasakan, dikatakan, dan dilakukan.
- Memberikan kepercayaan untuk berani mencoba suatu hal baru dengan pikiran terbuka.
- Mengajarkan berpikir kritis dan solutif tentang sebuah keadaan.
- Mendidik dari hal-hal yang disukai anak untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya.
- Berikan kesempatan berkreasi, bereksplorasi, dan berinovasi baik di dunia maya ataupun dunia nyata secara efesien.