KENALI SYARIAH DIGITAL BANKING, MAHASISWA BARU MKS IKUTI KULIAH UMUM

(UINSGD.AC.ID)-Program Studi Manajemen Keuangan Syariah (MKS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung adakan Kuliah Umum bertajuk “The Future Of Syariah Digital Banking” di Aula FEBI, Senin (31/10/2022).

Kuliah umum ini menghadirkan Direktur Kepatuhan BPRS HIK Parahyangan, Agus Salim Dimyati, S.E. sebagai pemateri yang dipandu oleh Dosen FEBI, Vemy Suci Asih.

Turut hadir dalam Kuliah Umum itu Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Dr. H. Dudang Gojali, M. Ag. didampingi oleh Wakil Dekan III FEBI, Dr. Muhammad Zaky, M.Si., Ketua Prodi MKS, Dr. H. Dadang Husen Sobana, dan Sekretaris Prodi, Neneng Hartati, S.E., M.M.

Dalam sambutannya Dekan FEBI, Dr. Dudang Gojali menyampaikan bahwa tema hari ini bicara future, karena masa depan satu hal yang belum pasti, namun bekal untuk masa depan bisa kita siapkan dan kelola hari ini.

“Masa depan yang kita dapatkan nanti adalah hasil dan proses dari apa yang kita usahakan dan kita fokuskan hari ini. Harus fokus ya, karena banyak sekali godaan untuk tidak fokus sehingga membuat apa yang sudah direncakan menjadi buyar ke mana-mana,” tegasnya.

Dr Dudang menegaskan masa depan dalam konteks ekonomi ialah, salah satu masa depan ekonomi dan perbankan syariah saat ini adalah dunia digital. “Basis dan dan big data merupakan kunci dalam menjalankan dunia digital saat ini. Siapa yang menguasai big data maka dia pemenangnya.”

Maka dari ini, kuliah Umum yang mengusung tema Syariah Digital Banking adalah salah satu upaya dan bekal yang Prodi siapkan untuk membekali mahasiswa semester satu yang baru masuk ke Prodi MKS. “Tidak sampai disini tentunya, ini hanya gerbang untuk memperkenalkan dunia digital banking. Saya harap ini berkelanjutan, dan dapat menjadi bekal yang kita siapkan dan kelola hari ini untuk mahasiswa di masa depan,” pesannya.

Ketua Prodi MKS, sekaligus Ketua Pelaksana Kuliah Umum, Dr. H. Dadang Husen Sobana mengatakan bahwa Kuliah Umum ini diperuntukkan untuk mahasiswa MKS semester satu, sebagai gerbang awal untuk mengenal perbankan syariah. “Di ruang kelas perbankan syariah belum terlalu dibahas mendalam, maka untuk memperkenalkannya kita buat kuliah umum ini,” ungkapnya.

BPRS HIK Parahyangan sudah menjadi mitra FEBI khususnya Prodi MKS sejak lama. Keberadaan Pojok Perbankan Syariah yang merupakan mini bank FEBI merupakan hasil kemitraan FEBI dengan BPRS HIK Parahyangan. Oleh karena itu, bagi mahasiswa MKS yang ingin magang di mini bank tersebut sangat bisa. “Prodi MKS ingin, mahasiswa MKS menjadi leading aktivitas di Bank Mini Syariah ini. Ke depan bagi yang mau magang, di mini bank syariah ini salah satu syaratnya harus pernah mengikuti kuliah umum semacam ini. Kemudian, setelah ini ada diklat manajemen perbankan Syariah disemester 3 nanti,” tandasnya.

Dalam pemaparannya Agus Salim Dimyati menyampaikan tentang keterkaitan perbankan di era 4.0 di mana saat ini peran bank untuk funding dan lending atau bisnis adalah 60% dan support 40%. Aktifitas funding dan lending ialah consumer, retail SME, corporate, treasury, product development. Sedangkan support terdiri dari operation, IT, HR, kepatuhan, credit, risk, dan legal.

Diakuinya, perbankan modern mengusung konsep less tradisional transaction, cashless, change dari people ke mechine, reduce mobile activity, dan paperless. Dengan teknologi yang tinggi perbankan di era modern memiliki scoring sistem, automatisasi, dan digitalisasi. “Maka dari itu, sebagai penerus masa depan bank syariah mahasiswa perlu mempersiapkan skill yang terdiri dari selling, networking, communication, negotiation, general skill, marketing, IT, dan legal,” ungkapnya.

Paling tidak, kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh mahasiswa adalah technical abiity, achievement motivation, learning ability, teamwork and relationship building, effective communication, organizational awareness and commitment, initiative, adaptability, self control and confidence.

Untuk itu, strategi yang harus dilakukan agar menjadi insan yang unggul diantaranya, “mengenal diri sendiri, mengasah kemampuan untuk open minded, berani mencoba hal baru, upgrade skill dan kompetensi, membuka peluang networking untuk belajar bekerja sama, dan melatih mentalitas yang kuat dan selalu berpikir positif,” pungkasnya.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *