Administrasi Publik Gandeng Pakar Internasional Dorong Kemandirian Keuangan Daerah

(UINSGD.AC.ID)-Jurusan Administrasi Publik FISIP UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Kuliah Umum “Stadium Generale Virtual: Kemandirian Keuangan Daerah dengan Memanfaatkan Investasi Swasta” Senin, (07/02/2022).

Kehadiran Pakar Kebijakan Keuangan dan Ekonomi, Prof. DR. Ir. GPH. Suyoko M. Hadikusumo, MBA., PhD, sebagai narasumber kuliah umum ini disambut baik. Tak heran, jika dalam acara ini dihadiri oleh tidak kurang dari 1000 partisipan dari berbagai elemen.

Turut hadir dalam acara perwakilan perangkat daerah dari berbagai daerah di jawa barat, termasuk beberapa kepala desa dan pendamping desa ditambah dengan elemen internal jurusan baik itu dosen, struktural, mahasiwa dan tim dari Lembaga Analisis dan Advokasi Kebijakan Publik (LA2KP), Tax Center, perwakilan ewan Mahasiswa (DEMA) serta Himpunan Jurusan (HMJ) di seluruh jurusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Acara yang dilaksanakan secara virtual melalui double platform yakni melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui live streaming Youtube AP Edutainment, dipandu oleh Siti Allia, S.AP.,M.AP sebagai dosen dan ketua LA2KP Jurusan Administrasi Publik.

Kuliah umum kali ini mencoba untuk mengedukasi berbagai elemen yang hadir dan ikut serta dalam diskusi serta membuka insight sekaligus memperkenalkan new method khususnya dalam upaya pembangunan perekonomian daerah-daerah di Indonesia utamanya di Jawa Barat.

Dalam pemaparannya, Prof. Suyoko menjelaskan, hal-hal seputar bagaimana daerah bisa menjadi mandiri dengan memanfaatkan investasi dari pihak swasta.
Tidak berhenti di sana, dijelaskan bahwa pada dasarnya investasi di negara maju banyak didominasi oleh Small Medium Enterprise (SME) atau yang di Indonesia lebih sering dikenal dengan istilah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Dalam upaya membangun kemandirian daerah harus adanya koordinasi aktif antar berbagai stakeholder. Utamanya pemerintah harus menjadi pihak yang supportif dan fasilitatif dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah. Hal seputar peningkatan kualitas SDM-pun menjadi kunci untuk merealisasikan hajat tersebut,”ungkap Prof. Suyoko.

Dosen Jurusan Admistrasi Publik, Idah Wahidah, S.IP., M.H., M.AP., berkesempatan untuk melontarkan pertanyaan. Beliau menyinggung seputar konsep atau model Pentahelix yang kemudian mulai menjadi tren belakangan ini, “Hal apa saja yang harus disampaikan oleh pemerintah agar kiranya pihak swasta dapat datang ataupun berkunjung ke daerah?” ujar Idah.

“Political will menjadi sangat penting dan merupakan suatu pertimbangan dan dapat menjadi jaminan para investor yang kemudian dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan investasi. Beberapa hal yang menjadi perhatian pertama nilai tukar rupiah terhadap dollar, kedua harga minyak dunia pun turut mempengaruhi, serta ketiga harus adanya sinkronisasi dari berbagai stakeholder.” tanggapan Prof. Suyoko.

Selanjutnya terlontar suatu bahasan menarik yang disinggung oleh Khaerul Umam, S.IP., S.E, M.Ag., CHRA, selaku Ketua Jurusan Administrasi Publik. Beliau menyampaikan bahwa “Di desa-desa teradapat BUMDes yang kini didorong menjadi suatu Perseroan Terbatas (PT), di tingkat dua ada BUMD, dan di tingkat nasional terdapat BUMN. Apakah di negara lain berlaku hal yang serupa? Yakni dimulai dari daerah tingkat terendah sampai dengan tingkat tertinggi memiliki badan usahanya masing-masing?”

Pantikan diskusi tersebut dijawab oleh Prof. Suyoko “Perihal hal tersebut kita dapat merujuk pada Jepang dan Amerika Serikat, Di Amerika sendiri semisal terdapat petani kentang mereka sudah paham betul bagaimana kentang tersebut akan diolah, dikelola, serta ouputnya pun sudah direncanakan dengan matang akan dibuat seperti apa, selanjutnya didukung dengan birokrasi yang supportif dan sederhana membuat para petani tersebut mudah mengembangkan usahanya. Sedangkan di Jepang koperasi memegang peranan utama untuk membantu setiap pengusaha, kemudian yang menjadi kunci adalah dengan memperpendek alur birokrasi yang ada karena pada dasarnya birokrasi yang panjang itu tidak efektif dalam hal biaya (high cost).” Ujar Prof. Suyoko

Berbagai paparan diskusi di atas hanyalah sebagian kecil saja dari pembahasan kuliah umum ataupun stadium generale virtual ini. Sejatinya dalam rangkaian acara tersebut masih banyak berbagai diskusi dan paparan materi dari narasumber kita yang luar biasa yang tentunya amat sayang jika terlewatkan. Selengkapnya, saksikan melalui Channel Youtube : AP Edutainment.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *