(UINSGD.AC.ID) Fakultas Adab dan humaniora (FAH) UIN SGD Bandung menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Bandung, untuk membina dan meningkatkan keterampilan soft skills maupun hard skills mahasiswa.
Targetnya, lulusan FAH menjadi sumber daya manusia (SDM) andal, sesuai dengan kebutuhan zaman. Bahkan menjadi pemimpin masa depan yang unggul dan berkepribadian, sebagaimana yang disyaratkan dalam kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kamis (21/10/2021), di Soreang Kabupaten Bandung, FAH UIN SGD menjalin kerjasama melalui Memorandum of Agreement (MOA) dengan Kadin dan HIPMI, serta sejumlah perusahaan anggota Kadin Kabupaten Bandung.
Perjanjian Kerjasma/MOA ditandatangani oleh Dekan FAH Dr H Setia Gumilar, M.Si, ketua Kadin Kabupaten Bandung Dr H Dedi Supriadi, M.Hum; ketua HIPMI Dani Gusnadi, SE, MM; Founder & CEO PT Global Future Technologies (GLOFTECH) Ratu Aghnia Fadilah; dan pengusaha-pengusaha lainnya.
Dalam sambutannya, Dekan Setia menjelaskan bahwa FAH terus menjalim kemitraan dengan berbagai instansi terkait, termasuk dengan Kadin Kabupaten Bandung. “Kami sepakat untuk mengadakan kerjasama saling menguntungkan dalam upaya membangun dan mengembangkan Sumber Daya Manusia,” kata Dekan, didampingi Dr H Ading Kusdiana, M.Ag, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama.
FAH juga akan menyiapkan berbagai program kegiatan dalam rangka mengembangkan kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Di setiap jurusan ada Kewirausahaan, mereka tidak hanya tahu teori dan konsepnya, tetapi juga secara praktis terjun berwirausaha. “Caranya, mahasiswa bisa magang di perusahaan-perusahaan yang tergabung di Kadin, atau kita bisa menghadirkan para praktisi Kadin sebagai dosen tamu,” jelas Dekan.
Gayung selalu bersambut, Dr Dedi Supriadi dengan sangat terbuka menyambut baik kerjasama dengan FAH UIN SGD ini. “Insya-Allah semua praktisi ada di Kadin, dan siap membina kemampuan ribuan mahasiswa FAH. Kami pun siap menjadi dosen tamu bila dibutuhkan,” katanya.
Kerjasama ini selaras dengan program Kadin, yakni melakukan pembinaan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan menciptakan kader-kader wirausahawan. “Apa artinya bicara teori dan konsep bisnis, tetapi tidak ada implementasinya? Oleh karena itu, Kadin meluncurkan program Goes to Pesantren, Goes to School, dan Goes to Kampus,” jelasnya Dr Dedi.
Ikut hadir dalam kesempatan itu Vice Chairman Areas of Organisatin, Membership & Regional Development Kadin Jawa Barat Ferry Sandiyana. Ia mengapresiasi kerjasama FAH UIN SGD dengan Kadin Kabupaten Bandung. Karena, Kadin harus bermitra dengan siapapun dan lembaga apapun; baik lembaga pemerintah, swasta, termasuk lembaga pendidikan.
“Bahkan kalau bisa, perusahaan-perusahaan yang ada di Jawa Barat diisi oleh tenaga kerja asal Jawa Barat, jangan import dari daerah lain. Potensi SDM kita salah satunya dari dunia kampus,” ujar Ferry.
Ia mengakui bahwa di Era pandemi Covid-19 ini Kadin pun kena imbasnya, sehingga produktivitas perusahaan-perusahaan menurun drastis. “Tapi, insya-Allah di tahun 2022, kami bisa bangkit lagi,” harap Ferry.[nanang sungkawa]