Penyampaian visi dan misi keenam Bakal Calon Rektor UIN SGD Bandung periode 2011-2015 (Endin Nasrudin, Moh. Najib, Dedi Ismatullah, Agus Salim Mansur, Asep Seful Muhtadi dan I. Nurol Aen) yang bertajuk “Pengembangan UIN sebagai Reseach University berdasarkan Paradigma Wahyu Memandu Ilmu dan Semangat Enterpreneurship” di hadapan Tim Panelis (Ahmad Tafsir, Endang Soetari dan Ahmad Sanusi) pada saat Rapat Tertutup Universitas di ruang Senat, Gedung Al-Jamiah lantai II tidak dapat dilihat oleh seluruh civitas aktivitas kecuali anggota Senat Universitas berjumlah 52 orang, Rabu (27/4).
Sekitar 6 orang satuan keamanan kampus nampak berjaga-jaga di depan pintu masuk ruang Senat Universitas. Menurut Dodi S. Truna, sekretaris Pemilihan Calon Rektor menjelaskan ihwal ketertutupan penyampaian visi, misi dan program pengembangan UIN SGD Bandung, “Sangat tertutup sekali acara penyampaian visi, misi dan program pengembangan UIN SGD Bandung,” tegasnya.
“Meskipun panitia berusaha untuk memfasilitasi acara penyampaian visi, misi ini dengan mengikut sertakan sebagaian undangan untuk bisa ikut melihat dan ikut abdil pada acara ini. Berhubung dari pihak Rektor menyarankan tidak boleh dilihat secara umum karena acaranya disampaikan pada rapat Senat tertutup,” jelasnya .
Untuk visi, misi dan program pengembangan UIN SGD Bandung; Pertama, Moh Najib mengusung Visi “Menjadikan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati sebagai Universitas Riset dan Pusat Peradaban berbasis nilai-nilai Islam menuju Islamic Internasional University” dengan Misi “Mengintegrasikan Iman, Ilmu dan Amal; Melakukan pengembangan riset, ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, budaya, dan kemanusiaan; Membangun peradaban modern berbasis nilai-nilai keislaman, kemanusiaan dan keindonesiaan, Menjadikan cyber sebagai media tata kelola kampus yang baik dan bersih”tulisnya.
Kedua, Deddy Ismatullah mengusung Visi “Menjadikan Universitas Islam Sunan Gunung Djati sebagai Center of Excellence pengembangan IPTEKS berbasis nilai-nilai pesantren dalam rangka menyiapkan cendekiawan profesional dan beretika yang didediksikan untuk pengembangan kesejahteran dan keunggulan bangsa” dengan Misi “Mengembangkan IPTEKS (Imlu pengetahuan, teknologi, dan seni); Internalisai nilai-nilai pesantren dalam membentuk kepribadian civitas akademika; Mencetak cendekiawan yang profesional, beretika dan berdedikasi; Memberikan kontributor dalm pembangunan kesejahteraan dan keunggulan bangsa,” tulisnya.
Ketiga, Agus Salim Mansyur mengusung Visi “Unggul, Kompetitif dan akhlak karim” dengan Misi “Akselerasi peningkatan mutu layanan dan proses akademik UIN SGD Bandung menuju daya saing tingkat nasional pada tahun 2015,” tulisnya.
Keempat, Endin Nasrudin mengusung Visi “Menjadikan UIN sebagai perguruan tinggi yang unggul dan kompetitif yang mampu mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum berdasarkan wahyu memandu ilmu” dengan Misi “Mampu menyiapkan ulul albab yang mempu; Memadukan dzikir dan fikir; Memil;iki keceradasan intelektual, emosional dan spiritual; Menemukan, mengembangkan, dan menerapkan ilmu, teknologi, sosial, budaya dan seni,”tulisnya.
Kelima, Asep saeful Muhtadi, mengusung Visi “Mewujudkan UIN Bandung sebagai World Class University pada tahun 2025” dengan Misi “Memperkuat bangunan islam ilmu secara interdisipliner dan mengembangkan kajian keislaman integratif sebagai respon konkrit terhadap agenda besar intergasi ilmu; Menyelenggarakan pendidikan secara profesional dan efektif dengan mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta memperkuat tradisi riset; Menyelenggarakan penelitian secara unggul dan kompetitif untuk mempercepat terwujudnya research universiry; Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat dengan mengembangkan kerjasama kemitraan yang berorientasi pasar global dalam bidang pendidikan, riset, dan pengembangan sumber daya manusia,” tulisnya.
Keenam, I Nurul Aen, m,engusung Visi “Mewujudkan UIN Sunan Gunung Djati sebagai Perguruan Tinggi riset (reasearch University) dalam pengintegrasian studi keislaman dan ilmu pengetahuan menuju peradaban islam modern” dengan Misi “reintegrasi studi keislam dan keilmuan yang komperhensif dalam pendidikan dan pengajaran; Membangun budaya ijtihad dalam pengembangan keilmuan melalui penelitian yang kompetitif multidisipliner dan interdisipliner; Memberikan kontribusi ilmu melalui pengabdian masyarakat dalam mewujudkan masyarakat berperadaban islam modern; Menyebarluaskan ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat; Memperkokoh kerjasama dalam jejaring kemitraan di tingkat lokal, nasional, dan internasional,” tulisnya.
Ketidakikutsertaan mahasiswa dan sivitas akademika lainnya dalam proses penyampaian visi, misi dan program pengembangan UIN SGD Bandung membuat mendorong sekelompok mahasiswa untuk memberikan masukan yang disampaikan di depan Rektorat. Mereka meminta agar pemilihan calon Rektor periode 2011-2015, dibuka untuk umum.”Kami meminta pihak rektorat untuk memberikan kesempatan dialog dengan bakal calon rektor ini dan menyebarluaskan keenam bakal calon Rektor agar tidak seperti membeli kucing dalam karung,” ujar sang orator. ***[Ibn Ghifarie, Dudi]