UINSGD.AC.ID (Kampus III) — Al-Quran ibarat musim semi yang menyebarkan kebahagiaan dan menyuburkan hati orang-orang yang membacanya, menghafalnya, serta mengamalkannya.
Ramadan menjadi momentum penting dimana bulan diturunkannya AI-Quran ke langit dunia sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw. AI-Quran mempunyai hak yang harus ditunaikan umat muslim.
Jika merujuk pada pendapat Abu Hanifah, seorang muslim dikatakan sudah menunaikan haknya AI-Quran adalah ketika muslim tersebut mengkhatamkan AI-Quran selama 6 bulan.
Berdasarkan riwayat Rasulullah setelah Fathul Makkah membaca AI-Quran di tasmi langsung oleh Malaikat Jibril 1 tahun 2 kali khataman. Artinya bagi seorang muslim yang sudah menyandang predikat Hafidz Quran, murojaah (mengulang hafalan) adalah pekerjaan wajib seumur hidupnya tanpa toleransi.
Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari ia berkata. Rasulullah saw bersabda:
“Sungguh permisalan orang yang hafal AI-Quran itu ibarat pemilik unta yang diikat, jika ia selalu menjaganya niscaya bisa mempertahankannya, tetapi jika ia melepaskannya niscaya unta itu akan pergi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Untuk itu ada 5 tips dalam menjaga AI-Quran yakni :
1. Niat yang baik untuk menjaga kalamullah, karena para penghafal AI-Quran, meskipun tidak mengerti akan maknanya mereka sudah termasuk Ahlullah dan orang-orang yang menjaga kalamullah. Dan merekapun termasuk dalam ayat AI-Quran [Surat Al-Hijr: 9]
2. Hati yang bersih, adalah tempat singgahnya ilmu dan hikmah. Dan AI-Quran mengandung sejuta ilmu dan hikmah yang tak terbatas.
3. Mu’addhobah. Adalah target atau jadwal yang tersusun seperti One Day One Juz. Dan bisa menjaga murojaah hafalan secara Sabqy atau Manzily.
4. Istiqomah. Adalah konsisten dalam menjaga hafalan berdasarkan target atau jadwal yang sudah dibuat. Karena Allah lebih menyukai amal yang sedikit tapi istiqomah. Dibandingkan amal yang banyak tapi tidak konsisten. Hal ini sesuai dengan syair yang berbunyi.
“Dalam melakukan kebaikan, hendaknya kita mencari keistiqomahan bukanlah mencari kemuliaan dari kebaikan tersebut (AI-Quran)”
5. Tawakkal. Berserah diri kepada Allah swt. Karena kita dalam menjaga AI-Quran tidak akan terlepas dari tantangan dan rintangan.
Marilah kita memperbanyak membaca AI-Quran di bulan suci ramadan ini. Karena berdasarkan salah satu riwayat hadist yang tertulis dalam kitab I’anatutholibin syarah kitab Fathul Mu’in :
“Termasuk ibadah yang paling utama bagi umatku di bulan Ramadan adalah membaca AI-Quran”
Ro’yu Nahriya, Musyrifah Mahad Tahfidz UIN Sunan Gunung Djati Bandung.