Dalam aktifitas kehidupan sehari-hari, mungkin kita dapat membagi manusia dalam 5 kategori: Pertama, Orang yang wajib ada, yakni orang yang harus ada dalam suatu aktifitas atau situasi, sebab jika dia tidak ada, semua urusan menjadi berantakan.
Kedua, Orang yang sunnat ada, yakni orang yang keberadaannya lebih baik daripada jika dia tidak ada. Jika dia ada, dia memberi banyak manfaat, sehingga berbagai kegiatan menjadi lancar. Tetapi, tidak apa-apa juga sih kalau dia tidak hadir. Kegiatan akan tetap berjalan, sekali pun menjadi kurang sempurnya. Ungkapan yang biasa digunakan jika dia tidak ada kira-kira begini, “Ah, hanjakal si eta teu hadir…”
Ketiga, Orang yang makruh ada, yakni orang yang lebih baik tidak ada dalam suatu kegiatan daripada ada. Jika dia ada, suasana menjadi kurang menyenangkan. Kegiatan akan tetap berjalan, sekali pun menjadi agak terganggu.
Keempat, Orang yang haram ada, yakni orang yang jika dia ada segala sesuatu menjadi berantakan, karena itu dia wajib tidak ada.
Kelima, Orang yang mubah ada, yakni orang yang ada dan tidak adanya nggak ngaruh apa-apa. []
Afif Muhammad, Guru Besar Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung.