4 Peserta Berkebutuhan Khusus Ikuti SSE UM-PTKIN 2022 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung

(UINSGD.AC.ID)-Sebanyak empat peserta berkebutuhan khusus  mengikuti Sistem Seleksi Elektronik Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SSE UM-PTKIN) Tahun 2022 yang digelar serentak secara online dari sejumlah kampus PTKI dan berlangsung sejak Selasa-Jumat (14–17/06/2022).

Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (A2KK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Drs. H. Khoirudin, M.M. didampingi Koordinator Bagian Akademik Edy Fuady, M.Pd., menjelaskan pelaksanaan SEE UM-PTKIN digelar pada 14-17 Juni 2022. “Dari total pendaftar yang berjumlah 19.692 orang yang terdiri dari pendaftar pilihan 1: 6.938 orang; pendaftar pilihan 2: 6.781 orang; pendaftar pilihan 3: 5.973 orang. Sebanyak 5.000 peserta mengikuti ujian SEE UM-PTKIN di UIN Bandung yang terdiri dari IPA: 376 peserta, IPS: 4.624 peserta. Dari 5.000 peserta itu ada 4 peserta yang berkebutuhan khusus,” tegasnya saat melakukan monitoring pelaksanaan SEE UM-PTKIN, Rabu (15/06/2022).

Keempat peserta berkebutuhan khusus di UIN Sunan Gunung Djati itu, Fanza Fauzan Rivaldi, Ase Muhamad Ramdani, Ade Ihsan, tuna netra dan Muhammad Abdul Basith, tuna daksa.

Ase Muhamad Ramdani, kelahiran Ciamis, 1 Januari 2000 ini mengikuti SSE UM-PTKIN sesi 5 dari pukul 10:30-12:30 WIB dengan tiga pilihan program studi, yakni 1: Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan; 2. Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi; 3. Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Keikutsertaan Ase beserta tiga peserta lainnya merupakan bentuk kepedulian UIN Sunan Gunung Djati Bandung terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Sikap ini merupakan implementasi dari pasal 31 ayat (1) UUD 1945 bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.

“Ini sudah menjadi komitmen bersama pimpinan dalam mengakomodasi anak berkebutuhan khusus. Siapa pun berhak mengikuti pendidikan di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, asal telah mengikuti dan memenuhi syarat serta ketentuannya, termasuk yang berkebutuhan khusus,” jelas Kepala Biro A2KK.

Kuatnya keinginan untuk melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi terus didorong orang tua, Guru, Ase menuturkan, “Bapak, Mamah, dugikeun ka Guru di SMAN 2 Ciamis ngarojong pisan ka abdi kangge neraskeun sakola, ngebebaskeun pisan kengge milarian elmu. Nu kawitna Sakola SD, SMP SLB. Berkat saran Guru pami hoyong kuliah mah Sakola SMA kedah ka negeri, supados gampil kapayuna. Alhamdulillah ditampi di SMAN 2. Liren heula satuan kangge nyiapkeun kuliah. Pa Ridwan nu sok teras masih motivasi supaya neraskeun kuliah.  Mudah-mudahan kujalan ngiringan tes UM-PTKIN, abdi tiasa lebet ka UIN,” tegas Ase.

Ade Ihsan, kelahiran Ciamis 20 Agustus 2002 menambahkan “Sami abdi oge, orang tua, raka, Guru di SLBN Ciamis ngadukung pisan kangge neraskeun sakola, milarian elmu. Salami daftar SSE UM-PTKIN dibantosan ku Guru BK. Mugia ditampi di UIN jurusan Bahasa dan Sastra Arab (pilihan 1), Sejarah Peradaban Islam (pilihan 2), Pengembangan Masyarakat Islam (pilihan 3) kumargi abdi hoyong pisan janten Guru,” tutur Ade.

Selama proses pelaksanaan SSE UM-PTKIN, peserta berkebutuhan khusus mendapatkan pelayanan khusus dari panitia lokal. “Abdi sareng rerencangan ngahaturkeun rebu nuhun kana sadaya bantosana, mugia dibalas amal kasaena ku Alloh. Nyuhunkeun doana mugia ditampi kuliah di UIN,” papar Ace.




















WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *