4 PELAJARAN DARI ISRA DAN MIRAJ

Tidak terasa bahwa kita sudah berada di bulan Rajab yang mulia, 1 hari kedepan tepatnya tanggal 27 Rajab 1443 H., umat Islam seluruh dunia akan meperingati peristiwa isra dan mi’raj Rasulullah SAW., berarti beberapa bulan ke depan kita akan bersua kembali dengan bulan yang penuh berkah, Ramadhan Al-Mubarak. Di mulai dari bulan Rajab inilah kebiasaan Rasulullah SAW., mempersiapkan diri dan keluarganya untuk menyambut kedatangan tamu agung ramadhan dengan berbagai persiapan istimewa demi menggapai kesempurnaan dan kebaikan Allah SWT., yang berlimpah ruah. Dengan berdoa: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami berjumpa dengan bulan Ramadhan.”

Salah satu peristiwa besar yang hanya terjadi sekali seumur kehidupan manusia adalah peristiwa isra dan mi’raj Rasulullah SAW. Isra’ berarti perjalanan Rasulullah SAW., di malam hari dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsha di Palestina. Sedangkan mi’raj berarti dinaikannya Rasulullah SAW., menghadap Allah SWT., di sidratil muntaha.

Peristiwa heroik yang maha agung ini, menunjukkan keagungan Muhammad sebagai Rasul yang terpilih untuk menjadi subjek dalam peristiwa ini. Dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW., bahkan menjadi imam sholat bagi seluruh para nabi sebelumnya. Keagungan Rasul ini tentu menjadi kebanggaan dan kebahagian kita selaku umatnya dengan tetap mempertahankan dan memelihara kemuliaan tersebut dalam kehidupan kita. Jika tidak, maka berarti kita telah mengotori kemuliaan tersebut. Apalagi dengan sengaja menyalahi aturan dan sunnahnya. Na’udzu billah.

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang Khutbah Jumat tentang 4 Pelajaran dari Isra dan Miraj oleh Prof. Dr. H. A. Rusdiana, Drs., MM.Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung silahkan kunjungi laman Naskah Khutbah Jumat ini

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *