Sebanyak 36 mahasiswa jurusan Sastra Inggris (SI) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung mengikuti program praktik profesi lapangan (PPL) di Malaysia dari tanggal 19–23 Agustus 2019.
Ketua Prodi SI, Lili Awaludin, MA menjelaskan kegiatan ini merupakan salah satu upaya mengaplikasikan teori-teori kebahasaan (linguistics dan language skills) dan keagamaan yang telah dipelajari dan diterima sejak semester I, maka pada semester V para mahasiswa diterjunkan untuk mengikuti PPL di wilayah Bandung, Sumedang, Yogyakarta, dan Malaysia.
“Pada tahun sebelumnya PPL International itu digelar di Singapura. Kini, diadakan di Malaysia yang diikuti 36 mahasiswa terdiri dari 10 laki-laki dan 26 perempuan dibawah dosen pembimbing lapangan (DPL) Drs. Irman Nurhapituddin, M.Hum dan Dr. Andang Saehu, M.Pd,” tegasnya, Sabtu (24/08/2019).
Diakuinya, kedatangan peserta PPL Internasional ke Malaysia disambut hangat dan ramah oleh Erwinsyah, SH., LLM., Wakil Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI untuk Malaysia.
Erwinsyah menuturkan “Dari sekian banyak universitas di Indonesia yang berkunjung ke Malaysia, hanya UIN Sunan Gunung Djati yang melapor dan sowan ke rumah orang Indonesia, KBRI. Kebanyakan WNI yang berkunjung ke Malaysia, hanya ingat dan datang pada saat mereka mendapat masalah saja. Tetapi, UIN SGD Bandung prioritaskan kami, untuk bersilaturahim ke rumah mereka,” jelasnya.
Erwinsyah berharap kepada pihak UIN SGD Bandung melalui kami apakah bersedia untuk memperluas pelaksanaan KKN di Malaysia, terutama di daerah Sabah, Serawak, dan Kinabalu. “Mengingat WNI tingkat kesejahteraan dan pendidikannya sangat rendah, bahkan mereka bekerja di ladang sawit untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya,”
Pada tahun 2019, UIN SGD Bandung melalui LP2M telah mendelegasikan mahasiswa untuk melaksanakan KKN di Malaysia dan Thailand.
Menurut Andang Saehu kegiatan PPL Internasional ini merupakan salah satu pengejawantahan dari visi UIN Bandung untuk menjadi universitas yang unggul dan kompetitif berbasis wahyu memandu ilmu dalam bingkai akhlakul karimah di ASEAN tahun 2025.
“Tampaknya tidaklah mungkin UIN SGD Bandung berkibar di kancah ASEAN jika bukan kita, akademisi fungsional, struktural, dan mahasiswa yang selalu menjaga nama baik dan mengibarkan almamater tercinta dimanapun kita berada, termasuk di Malaysia,” paparnya.
Ini sejalan dengan ungkapan Prof. Mahmud, M.Si, Rektor UIN SGD Bandung sesaat setelah pelantikannya sebagai Rektor menegaskan akan berusaha sekuat tenaga untuk terus meningkatkan kualitas UIN SGD Bandung menuju World Class University.
Dalam pelaksanaanya, kegiatan PPL Internasional menggiring mahasiswa untuk dapat berbaur dan bersosialisasi mengenalkan UIN SGD Bandung kepada masyarakat dunia. “Berkunjung ke kampus UM dan UKM, National Museum, Textile Museum, Batu Caves, Genting Highland, Dataran Merdeka, tempat kuliner, pasar seni, chinatown, sungei wang, kampung baru, king palace, pusat pemerintahan putrajaya, dan twin tower. Di tempat-tempat tadi yang menjadi tujuan PPL Internasional berlangsung,” jelasnya.
Baginya, dari hasil observasi ke UM dan UKM menunjukkan bahwa meskipun sistem pendidikan mereka kiblatnya ke Inggris, nilai-nilai budaya dan bahasa mereka dilestarikan dengan cara mewajibkan seluruh mahasiswa asing untuk ikut pembinaan bahasa Melayu selama 4 semester.
Begitu pun pada saat ovservasi ke berbagai destinasi menunjukkan bahwa para pelancong dari berbagai belahan dunia merass takjub dan hormat kepada pemerintah Malaysia yang telah berhasil menerapkan kecintasn rakyatmya terhadap negara.
Saat diwawancara, Fatima warga Libanon mengungkapkan “It is of greatest honor for Malaysian people and department. Take a look at those flags. They are hanged on everywhere with live and consciousness.”
Output dari kegiatan PPL Internasional itu memiliki kemampuan berbicara dan menulis (travel writing) mereka dalam bahasa Inggris yang dituangkan ke dalam buku antologi berISBN. “Melalui buku tersebut, akan terlihat sejauhmana kemampuan menulis bahasa Inggris mereka. Kedalaman pembahasan dalam laporan mereka akan menunjukkan kemampuan berbicara mereka saat mewawancarai para pelancong dan penduduk asli negara tujuan,” tandasnya.
Isi buku antologi terbagi ke dalam tiga; pertama, pra kegiatan PPL Internasional, seperti pengurusan passport, booking tiket pesawat dan hotel, dan briefing; kedua, pelaksanaan kegiatan yang merupakan kegiatan inti dari PPL itu sendiri. Mereka observasi langsung ke lapangan untuk memperoleh data yang diinginkan; ketiga, pasca kegiatan yang berisi tentang laporan, evaluasi dan refleksi kegiatan.
Harapan terbesar kami, baik DPL maupun peserta agar UIN SGD Bandung lebih berkibar lagi di kancah luar negeri. “Sebaiknya setiap tahun pimpinan fakultas lebih mensupport tim pelaksana PPL pada setiap jurusan atau program studinya untuk mengembangkan program PPL ke negara-negara ASEAN,” pungkasnya.
Sumber, Media Jabar 24 Agustus 2019