UINSGD.AC.ID (Humas) — Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad merilis 1.000 Masjid Posko Mudik Jawa Barat yang digelar secara hybrid dan diikuti ratusan peserta, mulai para Kepala Kemenag Kab/Kota dan jajaran, Kepala KUA dan jajaran, serta para Takmir masjid di 27 Kab/Kota di wilayah Jawa Barat.
“Saya sangat mengapresiasi inisiasi ini. Ini yang pertama, dan menjadi penanda dimulainya layanan masjid untuk pemudik–sebagaimana SE Menag No.2/2025,” ungkap Abu dalam keterangannya, Selasa (25/3/2025).
Abu berpesan agar jajaran Kemenag ikut hadir membersamai para Takmir dalam layanan pemudik ini. “Ini bentuk nyata negara hadir dalam urusan umat. Ini yang dimaksud beragama yang berdampak, memberi kebermanfaatan bagi masyarakat,” tegasnya.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Arsad Hidayat menekankan perlunya jajaran Kemenag ikut mengecek kesiapan lapangan. “Pastikan toiletnya bersih, airnya tersedia, tempat istirahat ada, juga parkirnya aman,” ujarnya.
“Bahkan syukur kalau bisa menyediakan makanan minuman ringan, atau sekadar penganan takjil bagi pemudik yang berpuasa,” imbuhnya.
Program Masjid Siaga Mudik ini diselenggarakan menindaklanjuti arahan Menteri Agama Nasaruddin Umar untuk membantu arus mudik lebaran. Menag telah menegaskan bahwa masjid akan didorong untuk memberi layanan bagi pemudik. Selain buka 24 jam, juga agar memberi berbagai fasilitas yang membuat nyaman para musafir; Masjid Ramah Musafir.
Ada 1.002 masjid di Jawa Barat yang siap untuk melayani pemudik khususnya di jalur utama mudik. Mulai dari Bekasi hingga Ciamis. “Kami semua sudah siap, dan telah berjejaring dengan berbagai pihak untuk menyukseskan program ini,” kata Kanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam, yang hadir langsung di lokasi, Kemenag Bandung Barat.