Jurusan Ilmu Komunikasi Gelar Seminar Pemanfaatan Internet

[www.uinsgd.ac.id] Jurusan Ilmu Komunikasi UIN SGD Bandung, Smartfren, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo) bekerja sama menggelar seminar bertajuk “Smartfren Roadshow Goes to School and Campus : Internet Sehat Buat Apa Sih?” di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Kamis (24/5/2018).

Seminar tersebut bertujuan memberi penyuluhan mengenai pemanfaatan internet yang baik dan benar. Selain mengulas produk Smartfren, seminar tersebut juga sekaligus sebagai kampanye mengenai internet positif. Kampanye berisi penyuluhan khususnya bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Bandung agar dapat memanfaatkan internet sebaik-baiknya dan mampu memilah informasi yang didapat dari media sosial supaya terhindar dari hoax.

Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Kota Bandung Muhammad Nur Fajar Muharam menjelaskan pentingnya literasi digital di tengah maraknya perkembangan teknologi terutama di media internet. Di tengah kemudahan menggunakan internet, para penggunanya pun dituntut untuk dapat memilih dan memilah informasi yang ada di internet.

“Yang pertama, Kominfo ingin dengan literasi digital masyarakat banyak yang paham mengenai digital saat ini seperti apa agar tidak share sembarangan. Kedua, pemerintah ingin memperkenalkan Kominfo melalui acara seperti ini dan ketiga adalah kampanye mengenai internet positif untuk membasmi konten negatif,” ujarnya.

Ketua RTIK Kota Bandung menambahkan mengenai pentingnya memilih dan memilah informasi dari internet sebelum menyebarluaskan suatu informasi. “Saya berharap para mahasiswa untuk menjadi netizen yang cerdas, tidak asal sharing. Jadi, saring before you sharing and think before you posting,” sambungnya.

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Darajat Wibawa berharap penuh agar mahasiswa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan bermanfaat tersebut. “Saya berharap peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatannya. Misalnya ada informasi tentang kekinian di internet, bagi mereka itu pengetahuan yang update dan narasumber pun akan memberikan informasi yang up to date. Ditambah lagi ada yang namanya hoax, jadi semoga kedepannya bisa memilah dan memilih informasi yang bermanfaat bagi mereka.” pungkasnya. (Fakhir Rizqi Mulyandani, Reta Amaliyah Shafitri/Jurnal Pos Media)

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *