FISIP UIN SGD-UiTM Malaysia Rencanakan KKN Internasional

[www.uinsgd.ac.id] KKN Internasional menjadi salah satu program yang diajukan dalam kerja sama antara Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN SGD Bandung. Kerja sama itu baru sampai tahap pengajuan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA).

Senin (29/1/2018) siang, perwakilan UiTM, Wakil Dekan Faculty of Administrative Science and Policy Studies UiTM, Hasnah Hj. Hasan dan 14 mahasiswanya menyambangi Aula Gedung FISIP. Kunjungan itu membahas mengenai rencana kerja sama antaruniversitas.

Dekan FISIP UIN SGD Bandung, Sahya Anggara dan wakil dekan lainnya ikut hadir dan menyambut baik kunjungan kerja sama tersebut. Selain itu, diikuti juga oleh beberapa mahasiswa FISIP yang menjadi delegasi pertukaran mahasiswa ke Malaysia tahun lalu.

Menurut Sahya Anggara, kunjungan dari UiTM ini merupakan pertama kalinya dan seklaigus untuk mengadakan MoU dan MoA dengan fakultas yang dipimpinnya. MoU dan MoA itu berisi beberapa program yang akan disepakati. Program tersebut yaitu KKN internasional, double degree, penulisan jurnal internasional, pertukaran dosen, dan pertukaran mahasiswa.

Ia menjelaskan, untuk saat ini hanya membicarakan program-program tersebut. “Saat ini kita hanya sama-sama mengirimkan MoU dan MoA untuk terjadi kesepakatan bersama, baru setelah disepakati akan dilaksanakan,” ujarnya.

Sebelumnya, FISIP pernah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi Malaysia lainnya selama tiga tahun berturut-turut. Tetapi, menurutnya, kerja sama dengan UiTM akan sedikit berbeda. “Kita ingin program gebrakan. Nah, saya tidak ingin program-program ini hanya tercatat di MoU dan MoA, saya ingin ada buktinya,” katanya, seusai acara pembukaan penyambutan kunjungan dari UiTM di Aula Gedung FISIP.

Senada dengan Sahya Anggara, Hasnah Hj. Hasan mengungkapkan, kunjungannya ke UIN SGD Bandung ingin berkolaborasi dengan mahasiswa UIN SGD Bandung. Kolaborasi tersebut akan mengadakan beberapa program akademik, ada program di pesantren dan panti asuhan.

“Selain itu, kita juga ingin mempererat silaturahmi antara Malaysia dengan Indonesia, khususnya di sini antara pelajar UIN SGD Bandung dengan pelajar UiTM,” imbuhnya.

Hasnah pun menjelaskan, MoU dan MoA akan diresmikan sesuai dengan kesepakatan rektor dari setiap universitas. “Saya dan pelajar di sini (delegasi) hanya menyampaikan maklumat dan program-program. Bagaimana keputusannya dan kapan akan dilaksanakan, kembali pada Rektor UiTM dan UIN SGD Bandung,” ungkapnya.

“Saya berharap semoga kedua universitas ini dapat melaksanakan MoU dan MoA secepat mungkin, supaya faedah untuk mahasiswa di kedua universitas ini dapat terealisasi,” tutupnya. (Elsa Yulandri, Muhammad Iqbal/Suaka)

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *